Analisis Finansial Usaha Ternak Kambing Jawarandu di Kabupaten Kendal. (Financial Analyzeon Jawarandu Goat Farmingin Kendal Regency)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kelayakan finansial pada usaha peternakan kambing Jawarandu di Kabupaten Kendal. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberi informasi mengenai kelayakan finansial pada usaha peternakan rakyat kambing Jawarandu di Kabupaten Kendal. Informasi ini diharapkan mampu menjadi pertimbangan dalam menentukan kebijakan bagi pengembangan usaha ternak kambing Jawarandu di masa yang akan datang. Penelitian ini melibatkan peternak sebagai responden yang dikelompokkan menurut kepemilikan jumlah kambingnya dalam 3 Kelompok yaitu; Kelompok 1, dengan kepemilikan 2-5 ekor kambing (34 peternak); Kelompok 2, dengan kepemilikan 6-9 ekor kambing (42 peternak); Kelompok 3, dengan kepemilikan ≥10 ekor kambing (22 peternak). Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan kuesioner sebagai alat pengumpul data.Metode penentuan sampel dengan insidental sampling, sementara untuk penentuan kecamatan dengan metode purpossive sampling berdasarkan tingkat populasi kambing Jawarandu tertinggi di Kabupaten Kendal. Data yang didapat berupa total modal, total biaya produksi dan total penerimaan yang selanjutnya dihitung nilai keuntungannya berupa Return on Equity (ROE) untuk dibandingkan dengan tingkat suku bunga deposit bank yang berlaku untuk mengatahui kelayakan usaha peternakan kambing Jawarandu di Kabupaten Kendal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada peternak kelompok Kelompok 1 mempunyai ROE sebesar 22,20%, kelompok Kelompok 2 sebesar 53,24% dan kelompok Kelompok 3 sebesar 73,44%.Jika dibandingkan dengan suku bunga deposit Bank CIMB Niaga periode April 2014 yaitu sebesar 7,5% per tahunnya, nilai ROE dari setiap Kelompok lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ternak Kambing Jawarandu di Kabupaten Kendal profitable atau menguntungkan, sehingga layak untuk dilakukan. Tingkat kepemilikan ternak yang semakin tinggi, akan menghasilkan nilai ROE yang semakin besar dan total pengeluaran yang terdiri dari modal, biaya tetap dan biaya variebel, akan semakin rendah untuk setiap ekor ternaknya. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa usaha ternak kambing Jawarandu di Kabupaten Kendal pada kepemilikan ternak 2-5 ekor, 6-10 ekor dan pada kepemilikan ternak lebih dari 10 ekor menguntungkan dan secara finansial layak untuk dilakukan. Tingkat kepemilikan ternak yang semakin tinggi, akan menghasilkan nilai ROE yang semakin besar dan biaya variabel yang dikeluarkan akan semakin rendah. Tingkat kepemilikan ternak yang semakin tinggi, total pengeluaran untuk setiap ekor ternaknya akan semakin rendah, sehingga semakin tinggi tingkat kepemilikan jumlah ternak usaha ternak kambing Jawarandu di Kabupaten Kendal akan semakin menguntungkan.