Pengaruh Pengggunaan Tepung Kiambang (Salvinia molesta) Fermentasi dalam Ransum terhadap Jumlah Eritrosit, Kadar Hemoglobin dan Hematokrit Darah Itik Lokal Jantan. (The Effect of Fermented Salvinia molesta in the Diet on Erythrocytes, Hemoglobin and Hematocrit of Male Local Duck)

ARIF, Ainul and SUPRIJATNA, Edjeng and ISROLI, Isroli (2015) Pengaruh Pengggunaan Tepung Kiambang (Salvinia molesta) Fermentasi dalam Ransum terhadap Jumlah Eritrosit, Kadar Hemoglobin dan Hematokrit Darah Itik Lokal Jantan. (The Effect of Fermented Salvinia molesta in the Diet on Erythrocytes, Hemoglobin and Hematocrit of Male Local Duck). Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan Dan Pertanian Undip.

[img]
Preview
PDF
329Kb
[img]
Preview
PDF
144Kb
[img]
Preview
PDF
223Kb
[img]
Preview
PDF
165Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

179Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

537Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1192Kb

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh penggunaan kiambang (Salvinia molesta) fermentasi terhadap jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan hematokrit itik lokal jantan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juli 2014 di Laboratorium Ilmu Ternak Unggas Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang serta analisis jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan hematokrit di Cito, Semarang Materi penelitian yang digunakan meliputi 80 ekor itik lokal (itik Pengging). Bobot badan awal perlakuan awal pada umur 4 minggu rata-rata 734,25±0,52 g. Ransum disusun secara mengandung protein 19% dan energi metabolik 3000 kkal/kg. Ransum yang digunakan terdiri dari tepung Kiambang, tepung Kiambang fermentasi, bekatul, jagung kuning, bungkil kedelai, tepung ikan, minyak nabati, methionin, lisin, dan premix. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dengan 4 ekor itik setiap unit percobaan. Perlakuan yang diberikan yaitu T0: ransum tanpa Kiambang, T1: ransum menggunakan 15% Kiambang tanpa fermentasi, T2: ransum menggunakan 15% Kiambang fermentasi, T3: ransum menggunakan 17,5% Kiambang fermentasi, T4: ransum menggunakan 20% Kiambang fermentasi. Parameter yang diamati adalah jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan hematokrit. Data dianalisis dengan menganalisis keragamannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kiambang dalam ransum tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan hematokrit itik. Rataan jumlah eritrosit itik dengan kisaran 2,4 ±0,36 – 2,90 ±0,15 x106sel/mm3. Rataan jumlah hemoglobin diperoleh 12,57 ±1,64 g/dl sedangkan rataan kadar hematokrit yang diperoleh 39,49 ±4,77 %. Disimpulkan penggunaan kiambang pada ransum itik sampai taraf 20% tidak berpengaruh buruk terhadap jumlah ertitrosit, kadar hemoglobin dan hematokrit. Kata kunci : eritrosit; hematokrit; hemoglobin; itik lokal; kiambang;

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:53860
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:29 May 2017 09:30
Last Modified:29 May 2017 09:30

Repository Staff Only: item control page