PERBEDAAN LAMA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) MENURUT KELUHAN AKSEPTOR DI KELURAHAN SAMPANGAN KECAMATAN GAJAHMUNGKUR KOTA SEMARANG TAHUN 2013

SUTRIYANI, DYAH (2013) PERBEDAAN LAMA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) MENURUT KELUHAN AKSEPTOR DI KELURAHAN SAMPANGAN KECAMATAN GAJAHMUNGKUR KOTA SEMARANG TAHUN 2013. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
45Kb

Abstract

AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi non hormonal dan termasuk MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) yang ideal dalam upaya menjarangkan kehamilan. Jumlah peserta aktif AKDR di kelurahan Sampangan Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang mengalami penurunan. Pada bulan Desember 2012 terdapat 226 akseptor AKDR namun pada bulan Februari 2013 terjadi penurunan menjadi 215 akseptor AKDR. Penurunan peserata aktif AKDR, diantaranya terjadi karena keluhan atau efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan lama pemakaian AKDR menurut keluhan akseptor. Jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory , dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah seluruh akseptor aktif AKDR yang berusia ≤ 45 tahun dan tercatat pada bulan Februari 2013 di wilayah Kelurahan Sampangan sebanyak 129 akseptor. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah secara acak sederhana dan diperoleh sampel sebanyak 53 orang. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuesioner. Analisis data yang dilakukan adalah: analisis univariat dengan tabel distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan tabel silang, dan analisis statistik menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akseptor AKDR yang mengalami keluhan rata-rata lama pemakaiannya adalah 38,10 bulan sedangkan yang tidak mengalami keluhan 61,15 bulan. Hasil analisi uji hipotesis dengan Mann-Whitney dengan α = 95% diperoleh bahwa tidak ada perbedaan lama pemakaian AKDR antara akseptor yang mengalami keluhan dan yang tidak mengalami keluhan (p = 0,238). Diharapkan adanya pembentukan surveilans KB oleh BKKBN dan petugas KB saat 1 bulan hingga 3 tahun pemakaian agar dapat dilakukan monitoring setelah dan dapat mencegah semakin tingginya angka putus pakai dan kegagalan AKDR serta diharapkan kepada akseptor AKDR untuk melakukan kontrol ulang secara rutin dan aktif mencari informasi mengenai AKDR Kata Kunci: AKDR, lama pemakaian, keluhan

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:53846
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:26 May 2017 09:42
Last Modified:26 May 2017 09:42

Repository Staff Only: item control page