Daya Tahan Tubuh Itik Peking yang Diberi Ransum dengan Suplementasi Tepung Temu Hitam (Curcuma aeruginosa R.)

WANDARI, Allita Safitri and SUTHAMA, Nyoman and ISMADI, Vitus Dwi Yunianto Budi (2017) Daya Tahan Tubuh Itik Peking yang Diberi Ransum dengan Suplementasi Tepung Temu Hitam (Curcuma aeruginosa R.). Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan Dan Pertanian Undip.

[img]
Preview
PDF
275Kb
[img]
Preview
PDF
85Kb
[img]
Preview
PDF
104Kb
[img]
Preview
PDF
175Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

125Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

463Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

832Kb

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengkaji pengaruh tepung temu hitam yang mengandung zat aktif (minyak atsiri, fenol, kurkumin dan flavonoid) terhadap daya tahan tubuh itik Peking, serta evaluasi level yang tepat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Februari 2016, di kandang Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah itik Peking umur 4 hari sebanyak 120 ekor (unsexed) dengan bobot badan awal 100 ± 27,70 g. Ransum penelitian terdiri dari jagung kuning, dedak halus, tepung ikan, bungkil kedelai dan premix. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan (masing-masing 6 ekor). Perlakuan yang diterapkan sebagai berikut: T0 : ransum tanpa tepung temu hitam, T1 : ransum + 0,75% tepung temu hitam, T2 : ransum + 1% tepung temu hitam, T3 : ransum + 1,25% tepung temu hitam dan T4 : ransum + 1,5% tepung temu hitam. Parameter yang diamati adalah daya tahan tubuh meliputi bobot relatif bursa fabrisius, limpa dan timus, serta rasio heterofil/limfosit (H/L) dan pertambahan bobot badan. Data dianalisis ragam dengan uji F dilanjutkan dengan uji Duncan pada probabilitas 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung temu hitam tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot relatif bursa fabrisius (T0 = 0,11; T1 = 0,13; T2 = 0,11; T3 = 0,11; dan T4 = 0,11), tetapi dapat memperbaiki daya tahan tubuh secara nyata (P<0,05) berdasarkan bobot relatif limpa (T0 = 0,08; T1 = 0,12; T2 = 0,11; T3 = 0,11; dan T4 = 0,11) dan timus (T0 = 0,41; T1 = 0,48; T2 = 0,36; T3 = 0,25; dan T4 = 0,33), rasio H/L (T0 = 0,94; T1 = 0,87; T2 = 0,85; T3 = 0,88; dan T4 = 0,67), serta pertambahan bobot badan (T0 = 881,5; T1 = 961,25; T2 = 1050,25; T3 = 1109,25; dan T4 = 1114,75) karena penambahan tepung temu hitam sampai 1,5% (T4). Rerata bobot relatif limpa dan timus, serta nilai rasio H/L menurun, sedangkan rerata pertambahan bobot badan meningkat secara nyata (P<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung temu hitam sampai level 1,5% (T4) dapat memperbaiki daya tahan tubuh berdasarkan penurunan bobot relatif limpa, timus dan rendahnya rasio H/L, serta meningkatkan produktivitas itik berdasarkan pertambahan bobot badan.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:53819
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:23 May 2017 10:29
Last Modified:23 May 2017 10:29

Repository Staff Only: item control page