SATRIYANTO, Teguh Anatya and SUTHAMA, Nyoman and MANGISAH, Istna (2017) Evaluasi Pemanfaatan Protein pada Itik Peking yang diberi Ransum Mengandung Tepung Temu Hitam (Curcuma aeruginosa R.). Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan Dan Pertanian Undip.
| PDF 270Kb | |
| PDF 85Kb | |
| PDF 97Kb | |
| PDF 241Kb | |
PDF Restricted to Registered users only 170Kb | ||
PDF Restricted to Registered users only 461Kb | ||
PDF Restricted to Registered users only 876Kb |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan tepung temu hitam sebagai feed aditif terhadap produktivitas itik Peking yang ditunjang oleh peningkatan pemanfaatan protein dalam ransum. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Februari 2016 di kandang Tiktok, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Analisis bahan pakan dan ekskreta dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah 130 ekor itik peking (unsexed) umur 28 hari yang sebelumnya dilakukan pemeliharaan pada kandang brooder. Selanjutnya penelitian diawali dengan pemeliharaan itik umur 28 hari pada kandang berbentuk petak yang terbuat dari kayu dengan ukuran 80 x 85 x 60 cm/petak. Jumlah kandang keseluruhan sebanyak 20 petak dengan masing-masing petak diisi 6 ekor itik Peking.Perlakuan yang diberikan yaitu T0,T1,T2,T3 dan T4 masing-masing tanpa tepung temu hitam,0,75; 1; 1,25 dan 1,5% dari ransum basal.Bahan penyusun ransum terdiri dari jagung giling, dedak halus, tepung ikan, bungkil kedelai, premix, dan tepung temu hitam. Parameter yang diukur meliputi konsumsi protein, kecernaan protein, retensi nitrogen dan bobot badan akhir. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (5 perlakuan, masing-masing 4 ulangan). Data dianalisis ragam yang kemudian dilanjutkan uji wilayah ganda Duncan pada taraf probabilitas 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ransum dengan penambahan tepung temu hitam berpengaruh nyata terhadap kecernaan protein, retensi nitrogen dan bobot badan akhir, tetapi tidak terhadap konsumsi protein. Konsumsi protein berkisar antara 29,13 (T0) - 29,39 (T4) g/ekor/hari. Kecernaan protein tertinggi dicapai pada perlakuan T4 (82,31%) dan yang terendah T0 (74,88%). Retensi nitrogen yang tertinggi T4 (3,97 g) dan yang terendah T0 (3,59 g), dan juga diikuti oleh bobot badan akhir dengan pola yang sama yaitu tertinggi T4 (2101,75 g/ekor) dan yang terendah T0 (1882 g/ekor). Simpulan penelitian adalah penambahan tepung temu hitam sampai level 1,5% (T4) mampu meningkatkan kecernaan protein dan retensi nitrogen, sehingga meningkatkan bobot badan akhir pada itik Peking.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture |
ID Code: | 53702 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 10 May 2017 09:54 |
Last Modified: | 10 May 2017 09:54 |
Repository Staff Only: item control page