Perbandingan Penampilan Reproduksi Kambing Peranakan Ettawah (PE) Betina Berdasarkan Kelompok Umur Induk pada Dataran Tinggi dan Dataran Rendah

PANGESTIKA, Helga Clara and Ondho, Yon Soepri and Kurnianto, Edy (2016) Perbandingan Penampilan Reproduksi Kambing Peranakan Ettawah (PE) Betina Berdasarkan Kelompok Umur Induk pada Dataran Tinggi dan Dataran Rendah. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan Dan Pertanian Undip.

[img]
Preview
PDF
188Kb
[img]
Preview
PDF
86Kb
[img]
Preview
PDF
152Kb
[img]
Preview
PDF
189Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

199Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1505Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1850Kb

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji penampilan reproduksi kambing Peranakan Ettawah (PE) pada wilayah Purworejo (upland) dan Pati (lowland) yang meliputi tipe kelahiran, rasio kelahiran jantan dan betina, bobot lahir serta litter size pada kelompok umur induk yang berbeda, yaitu kambing kisaran umur 2 - 3 tahun, 3 - 4 tahun, 4 - 5 tahun dan >5 tahun pada dua wilayah dataran tinggi dan dataran rendah, yaitu Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Pati. Penelitian dilakukan pada bualan Febuari – Maret 2016. Analisis data dilaksanakan Laboratorium Genetika, Pemuliaan dan Reproduksi Ternak, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 43 ekor kambing PE betina di wilayah Kabupaten Purworejo yang terdiri dari 6 ekor induk kelompok I kisaran umur 2 - 3 tahun, 17 ekor kelompok II kisaran umur 3 - 4 tahun, 9 ekor kelompok III kisaran umur 4 - 5 tahun dan 11 ekor kelompok IV kisaran umur >5 tahun. Materi yang digunakan di Kabupaten Pati adalah 37 ekor kambing PE betina yang terdiri dari 12 ekor induk kelompok I kisaran umur 2 - 3 tahun, 10 ekor kelompok II kisaran umur 3 - 4 tahun, 5 ekor kelompok III kisaran umur 4 - 5 tahun dan 10 ekor kelompok IV kisaran umur >5 tahun. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan General Linear Model (GLM) pada program SAS dan apabila terdapat pengaruh perlakuan yang nyata (P<0,05) dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Parameter yang diamati yaitu tipe kelahiran, rasio kelahiran jantan dan betina, bobot lahir serta litter size. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan poel pada induk dan lokasi pemeliharaan (upland dan lowland) berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap tipe kelahiran dan litter size sebesar 1,35 pada kabupaten Purworejo dan 2,14 pada kabupaten Pati serta bobot lahir sebesar 3,68 pada kabupaten Purworejo dan 2,76 pada kabupaten Pati. Perbedaan poel pada induk dan lokasi pemeliharaan (upland dan lowland) tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap rasio kelahiran jantan dan betina, yaitu 1,52 pada kabupaten Purworejo dan 1,47 pada kabupaten Pati. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa tipe kelahiran dan litter size pada kelompok umur II di Kabupaten Pati menunjukkan hasil yang paling tinggi; bobot lahir anak pada kelompok umur III di Kabupaten Purworejo menunjukkan hasil yang paling tinggi

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:53688
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:09 May 2017 15:07
Last Modified:09 May 2017 15:07

Repository Staff Only: item control page