Produksi Protein Kasar dan Fermentabilitas secara In Vitro Jerami Tanaman Kedelai yang Ditanam dengan Penyiraman Air Laut dan Mulsa Eceng Gondok. (Production Crude Protein and In Vitro Fermentability of Soybean Straw Planted In Watering Sea Water Treatment and Water Hyacinth Mulch)

FAUZI, Afnan and SURAHMANTO, Srahmanto and DARMAWATI, Adriani (2016) Produksi Protein Kasar dan Fermentabilitas secara In Vitro Jerami Tanaman Kedelai yang Ditanam dengan Penyiraman Air Laut dan Mulsa Eceng Gondok. (Production Crude Protein and In Vitro Fermentability of Soybean Straw Planted In Watering Sea Water Treatment and Water Hyacinth Mulch). Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan Dan Pertanian Undip.

[img]
Preview
PDF
100Kb
[img]
Preview
PDF
113Kb
[img]
Preview
PDF
154Kb
[img]
Preview
PDF
152Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

157Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

278Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

495Kb

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penyiraman Air Laut dan Mulsa Eceng Gondok pada tanaman kedelai terhadap produksi protein kasar, produksi volatile fatty acids dan produksi amonia secara in vitro. Pelaksanaan penelitian pada bulan Agustus 2014 sampai dengan Februari 2015 di green house dan penelitian secara laboratoris dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan adalah benih kedelai, air laut, tanah 11 kg per polybag, air, mulsa eceng gondok, pupuk (N, P dan K) bahan untuk metode Kjeldahl, fermentasi, teknik penyulingan uap dan mikro difusi Conway. Rancangan percobaan yang digunakan adalah berupa eksperimen murni yang diadakan di rumah kaca dengan menggunakan polybag. rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 2 dengan 4 ulangan. faktor pertama adalah level salinitas air laut meliputi : L0 (tanpa air laut), L1 (air laut EC 1 mmhos/cm), L2 (air laut EC 1,5 mmhos/cm), L3 (air laut EC 2 mmhos/cm) dan faktor kedua adalah mulsa enceng gondok : M1 (tanpa mulsa) dan M2 (mulsa enceng gondok dosis 4 ton/ha). Parameter yang diamati yaitu produksi protein kasar, produksi volatile fatty acids dan produksi amonia jerami tanaman kedelai. Data hasil penelitian diolah secara statistik dengan analisi ragam dan apa bila ada pengaruh nyata antar perlakuan dilakukan uji wilayah ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penyiraman air laut pada tananaman kedelai tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan protein kasar tetapi berpengaruh nyata (P0,05) terhadap produksi VFA dan NH3. Perlakuan pemberian mulsa pada tanaman kedelai tidak berpengaruh terhadap kandungan produksi protein kasar, VFA dan NH3. Rata-rata kandungan protein kasar L0, L1, L2, L3, M1 dan M2 adalah 5,20, 5,10, 4,38, 4,53, 4,29 dan 5,30 g. Rata-rata produksi VFA adalah 100, 104,37, 105,93, 117,81, 106,09 dan 107,97 mM. Ratarata produksi NH3 adalah 6,47, 6,58, 7,52, 7,58, 7,06 dan 7,01 mM. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa penyiraman air laut pada penanaman kedelai mempengaruhi produksi VFA dan NH3 jerami kedelai secara in vitro.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:53670
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:09 May 2017 11:32
Last Modified:09 May 2017 11:32

Repository Staff Only: item control page