GANGGUAN KEJIWAAN TOKOH NEDENA DALAM NOVEL DADAISME KARYA DEWI SARTIKA

P. Widagdo, Diantika GANGGUAN KEJIWAAN TOKOH NEDENA DALAM NOVEL DADAISME KARYA DEWI SARTIKA. Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Budaya.

[img]PDF (skripsi)
462Kb

Abstract

Novel Dadaisme karya Dewi Sartika menceritakan tokoh-tokoh yang unik, dengan benang merah perselingkuhan dan anak-anak yang lahir darinya. Tiap tokohnya mempunyai konflik yang sedemikian rumit, namun mereka mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan permasalahannya masing-masing, misalnya dengan mengakhiri hidup orang lain atau dengan bunuh diri. Kekacauan tokoh dan alur dalam novel ini pada hakikatnya merupakan gambaran manusia masa kini, yakni tentang orang-orang yang sibuk menghadapi berbagai masalah tanpa sempat mendalami masing-masing masalahnya. Selain menceritakan tokoh-tokoh dan alur yang unik, pada dasarnya Dadaisme juga menggambarkan orang-orang kelas ekonomi menengah ke atas. Tokoh-tokohnya adalah mereka yang telah “melek” teknologi dan menggunakan kamar hotel sebagai tempat selingkuh. Aleda mengobati Nedena, anak berusia sepuluh tahun yang mengalami gangguan kejiwaan. Aleda istri Asril, mantan pacar Isabella yang kemudian berhubungan lagi setelah keduanya berkeluarga. Nedena adalah anak Yusna yang berarti keponakan Isabella, sebab Yusna kakak Isabella. Mereka tidak pernah mengetahui hubungan semacam itu karena mereka memang ada dalam “ruang gelap perselingkuhan”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepribadian tokoh Nedena dan faktor-faktor yang melatarbelakangi perkembangan kepribadian tokoh Nedena dalam novel Dadaisme karya Dewi Sartika. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang akan dipakai untuk mengungkapkap aspek kepribadian tokoh Nedena dalam novel Dadaisme adalah metode psikologi sastra dan menyertakan analisis struktural sebagai pijakannya. Pertama dipilih salah satu unsur dalam novel Dadaisme yakni aspek kepribadian tokoh Nedena. Selanjutnya aspek-aspek kepribadian tokoh Nedena dalam novel tersebut dideskripsikan dengan pendekatan psikologi sastra Dalam teori psikologi kepribadian, Freud membagi struktur kepribadian menjadi tiga unsur, yaitu id, ego, dan superego. Apabila terdapat keseimbangan yang wajar dan stabil dari ketiga unsur (id, ego, dan superego), maka akan diperoleh struktur kepribadian yang wajar dan biasa. Namun, apabila terjadi ketidakseimbangan antara ketiga unsur tersebut, maka akan diperoleh kepribadian yang tidak wajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada keseimbangan antara id, ego dan superego yang dialami Nedena. Pendorong id bertentangan dengan kekuatan pengekang superego. Nedena cenderung mementingkan prinsip kenikmatan daripada aspek sosiologis yang berkembang di masyarakat, sehingga terjadi ketegangan di dalam diri atau pribadi Nedena. Penyimpangan kejiwaan yang di alami Nedena adalah depresi dan skizofrenia, kemudian Nedena mengalami halusinasi yang memicu Nedena melakukan bunuh diri. Penyimpangan pada perilaku Nedena disebabkan tidak adanya sosok ayah yang mampu menggantikan objek cintanya (kompleks Oedipus), ditambah trauma atas kebakaran di rumahnya hingga menewaskan Ibu kandungya.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
ID Code:5359
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:24 Jan 2010 14:08
Last Modified:24 Jan 2010 14:08

Repository Staff Only: item control page