FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS III CILEGON

AMIN, NESISSARI (2014) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS III CILEGON. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
45Kb

Abstract

PHBS di tempat lainnya dapat berbeda keadannya ketika seseorang di penjara. Kehidupan para narapidana yang cenderung hidup bergerombol di dalam satu lapas dan dihuni oleh banyak orang meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit karena pola hidup dan kebersihan mereka yang cenderung rendah. Data yang didapatkan di Lapas Klas III Cilegon penyakit akibat rendahnya PHBS yakni skabies sebanyak 59 orang, dermatits 76 orang, ISPA 8 orang, herpes 1 orang, dan suspect tifus 1 orang. Tujuan penelitian ini untuk Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada narapidana di Lapas Klas III Cilegon. Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan metode accidental sampling dengan jumlah populasi 160 orang narapidana dan sampel sebanyak 65 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square (taraf signifikan 0,05). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar memiliki karakteristik: umur remaja akhir (17-25) dan dewasa awal (26-35) sebanyak (30,8%), tingkat pendidikan tamat SD sebanyak (33,8%), pekerjaan pegawai swasta (46,2%), lama hukuman >6 bulan sebanyak (73,8%), vonis hukuman >1 tahun 6 bulan sebanyak (63,1%). Sebesar 56,9% responden berpengetahuan baik, sebesar 92,3% responden memiliki sikap tidak setuju terhadap PHBS, sebesar 60% responden mendapatkan informasi mengenai cara PHBS, sebesar 61% responden mengatakan kondisi kebersihan lapas baik, sebesar 67,7% mengatakan tersedia dengan baik alat kebersihan, sebesar 58,8% responden mengatakan tersedia MCK dengan baik, Sebesar 72,3% responden mendapat dukungan petugas lapas, sebesar 80,0% responden mendapat dukungan petugas kesehatan lapas, sebesar 90,8% responden mendapat dukungan antar narapidana. Tidak ada hubungan antara karakterisitik responden (umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan vonis hukuman), pengetahuan, sikap, informasi yang didapatkan mengenai cara PHBS, kondisi kebersihan lapas, dukungan petugas lapas, dukungan petugas kebersihan dan dukungan antar narapidana terhadap PHBS dengan PHBS pada narapidana (p-value >0,05). Ada hubungan antara lama hukuman, ketersediaan alat, dan ketersediaan MCK dengan PHBS pada narapidana (p-value ≤0,05). Bagi kemenkumham membuat kebijakan mengenai penerapan PHBS di lapas. Bagi Lapas Klas III Cilegon petugas kesehatan melakukan promosi kesehatan tentang PHBS. Bagi FKM bekerjasama dalam kegiatan preventif maupun promosi kesehatan tentang PHBS Kata Kunci: PHBS, narapidana

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:53484
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:03 May 2017 14:58
Last Modified:03 May 2017 14:58

Repository Staff Only: item control page