Penelusuran Aktifitas Antibakteri Ekstrak Kerang Anadara ferruginea Terhadap Bakteri Patogen

Pringgenies, Delianis and Efendi, Risman and Suprihadi, Agung (2006) Penelusuran Aktifitas Antibakteri Ekstrak Kerang Anadara ferruginea Terhadap Bakteri Patogen. In: SEMINAR NASIONAL MOLUSKA DALAM PENELITIAN, KONSERVASI DAN EKONOMI, 3-4 Juli 2006, Universitas Diponegoro Semarang. (Unpublished)

[img]
Preview
PDF
625Kb

Abstract

Resistensi mikroorganisme patogen terhadap senyawa antibiotik semakin meningkat, hal ini menimbulkan masalah besar dalam dunia kesehatan, sehingga perlu dicarai alternatif lain untuk mencari antibiotik baru untuk mengatasi mikroorganisme patogen yang resiten. Organisme invertebrata laut merupakan salah satu penyusun utama dalam keaneka ragaman hayati laut. Rantai makanan yang terjadi dalam ekologinya menyebabkan terdapatnya banyak interaksi-interaksi penting, saling kebergantungan dan berbagai kemampuan biogenetik dari berbagai organismenya yang salah satu organismenya adalah kerang Anadara ferruginea dari moluska. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari fraksi ekstrak kerang Anadara ferruginea. Pelaksanaan penelitian dengan melakukan proses ekstraksi dengan metode ekstrak padat-cair (solid-liquid). Fraksifraksinasi dilakukan menggunakan Kromatografi Kolom Terbuka (KKT). Uji sensitifitas antibakteri menggunakan metode difusi agar menurut Kirby-bauer. Bakteri uji yang digunakan adalah bakteri pathogen jenis , Bacillus cereus, Escheria coli, Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada 9 fraksi yang memiliki aktifitas antibakteri terhadap dan uji sensitifitas antibakteri terhadap empat bakteri uji Bacillus cereus, Escheria coli, Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Dari kesembilan fraksi tersebut hanya fraksi III merupakan fraksi yang paling aktif terhadap bakteri dengan bakteri Bacillus cereus, Escheria coli dan Staphylococcus aureus dengan nilai rata-rata zona hambatan secara berurutan untuk ketiga bakteri diatas adalah sebesar 7,03 mm; 6,97 mm; 6,13 mm. Sedangkan fraksi 9 diketahui memiliki senyawa yang paling aktif terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan rata-rata zona hambatan sebesar 7,00 mm gabungan hasil fraksinasi lanjutan FC-3, diketahui bahwa fraksi gabungan ke-2 (FC-3.2) adalah fraksi yang paling aktif menghambat pertumbuhan ke-empat bakteri uji dengan diameter zona hambatan terbesar juga diperoleh pada uji bakteri Staphylococcus aureus (inkubasi 24 jam), yakni (11,11 ± 0,02) mm

Item Type:Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
ID Code:53431
Deposited By:Mr. Sugeng Priyanto
Deposited On:02 May 2017 15:16
Last Modified:02 May 2017 15:16

Repository Staff Only: item control page