Rumen Undegraded Protein dan Kecernaan Protein Pakan Lengkap Berbasis Limbah Perkebunan Sawit dengan Rasio Energi - Protein Berbeda secara In Vitro. (Rumen Undegraded Protein and Digestible Protein of Complete Feed Based on Palm Oil Plantation’s Waste with the Different Energy Protein Ratio Through In Vitro)

Abstract

Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui rasio energi - protein yang baik dalam pakan yang berbasis limbah perkebunan sawit terhadap rumen undegraded protein (RUDP) dan kecernaan protein secara in vitro. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi berkaitan dengan formulasi pakan komplit yang berbasis limbah sawit terhadap RUDP dan kecernaan protein secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro pada bulan November 2014 sampai bulan Februari 2015. Materi penelitian yang digunakan adalah limbah perkebunan dan industri sawit, larutan McDougall, cairan rumen, aquades, kertas saring bebas abu, gas CO2, H2SO4 pekat, NaOH 45%, Pepsin-HCl, asam borat, HCl 0,1 N, indikator campuran MR + MB dan selenium. Peralatan yang digunakan dalam penelitian seperangkat alat untuk analisis proksimat. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Ransum disusun dengan kandungan PK 12% dan TDN berbeda yaitu T1 (60%), T2 (63%) dan T3 (66%). Parameter yang diamati adalah RUDP dan kecernaan protein. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam dan apabila terdapat pengaruh yang nyata (P<0,05) akibat perlakuan, dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RUDP pakan lengkap berbasis limbah perkebunan sawit T1, T2 dan T3 masing – masing adalah 30,06%; 31,09% dan 32,18%, sedangkan persentase kecernaan protein 65,31%: 66,31% dan 67,59%. Simpulan dari penelitian ini adalah pengunaan rasio energi-protein 5,5 (T3 = PK 12% TDN 66%) pada pakan lengkap berbasis limbah perkebunan sawit secara in vitro adalah yang terbaik, persentase RUDP mengalami peningkatan sedangkan pada kecernaan protein tidak terjadi pengaruh. iv KATA PENGANTAR