MAESAROH , SITI MAESAROH (2005) DAYA BUNUH LARVASIDA EKSTRAK BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM LINN) TERHADAP LARVA VEKTOR MALARIA ANOPHELES ACONITUS DONITZ. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF - Published Version 51Kb |
Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id
Abstract
Malaria merupakan penyakit menular yang mempengaruhi angka lematian bayi, anak dan ibu melahirkan serta dapat menurunkan produktivitas kerja. Vektor penyakit ini adalah nyamuk Anopheles genus Anopheles yang merupakan vektor utama penyakit malaria di Pulau Jawa. Nyamuk Anopheles aconitus mempunyai tempat perindukan di persawahan. Alternatif lain dalam upaya peberantasan penyakit malaria dapat dilakukan dengan pengendalian vektor dengan menggunakan larvasida nabati yang berasal dari tanaman obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh daya bunuh ekstrak bawang putih terhadap nyamuk Anopheles aconitus. Kerangka konsep yang penulis sajikan adalah ekstrak bawang putih (Allium sativum) sebagai variabel bebas, variabel terikatnya adalah larva nyamuk Anopheles aconitus yang mati dan hidup, serta variabel pengganggunya adalah suhu, lama, pemaparan dan Ph air. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu. Sampel dalam penelitian ini adalah larva nyamuk Anopheles aconitus instar III dan IV sebanyak 20 ekor, yang diambil secara acak lengkap, dengan pertimbangan pada instar tersebut alat-alat tubuhnya sudah lengkap terbentuk dan larva bersifat relative stabil terhadap pengaruh luar. Teknik pengambilan sampelnya dengan metode purposive sampling, dengan uji efikasi menggunakan uji Bio Assay untuk larva. Dalam penelitian ini menggunakan ekstrak bawang putih (Allium sativum) dengan konsentrasi 100% (murni) yang diproduksi secara laboratorium di Laboratorium Klinik Rynah Sakit Umum Daerah Margono Soekarjo Purwokerto tersebut. Hasil penelitian uji pendahuluan dilakukan untuk menentukan Lc 50 yaitu batas hidup dan mati larva nyamuk Anopheles aconitus. Daya larvasidal dari ekstrak bawang putih dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi dan lama pemaparan. Sedangkan lama pemaparan yang terbaik dan konsentrasi Lc 90 nyamuk Anopheles aconitus sebesar 50% adalah 0,29308% yaitu antara konsentrasi 0,24967%-0,34571%. Konsentrasi yang efektif adalah Lc 90 yaitu sebesar 0,41486% pada konsentrasi 06%. Larva nyamuk Anopheles aconitus yang mati menunjukkan kerusakan pad abagian abdomen, bentuk badannya menyusut dan berwarna kehitaman, dengan posisi tenggelam serta tidak bergerak apabila disentuh. Saran yang penulis berikan yaitu diharapkan dilakukannya penelitian lanjutan yaitu dengan mengidentifikasi bahan aktif dari bawang putih yang mempunyai khasiat membunuh larva nyamuk Anopheles aconitus. Dan menguji daya larvasidal dari ekstrak bawang putih terhadap larva dan jenis nyamuk lain. Kata Kunci: malaria, ekstrak bawang putih
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 5321 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 24 Jan 2010 05:25 |
Last Modified: | 24 Jan 2010 05:25 |
Repository Staff Only: item control page