Pengaruh Indeks Bentuk Telur terhadap Daya Tetas dan Mortalitas Itik Magelang di Satuan Kerja Itik Banyubiru

RAHMAN, Muhammad Aulia and SUTOPO, Sutopo and SUPRIJATNA, Edjeng (2017) Pengaruh Indeks Bentuk Telur terhadap Daya Tetas dan Mortalitas Itik Magelang di Satuan Kerja Itik Banyubiru. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan Dan Pertanian Undip.

[img]
Preview
PDF
273Kb
[img]
Preview
PDF
6Kb
[img]
Preview
PDF
172Kb
[img]
Preview
PDF
310Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

168Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

253Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

715Kb

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh indeks bentuk telur terhadap daya tetas dan mortalitas dari itik Magelang generasi pertama serta memperoleh bibit yang baik sehingga bentuk telur perlu diamati. Manfaat dari penelitian ini untuk menambah informasi mengenai pengaruh indeks bentuk telur terhadap daya tetas dan mortalitas itik Magelang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2015 di Satuan Kerja Itik Banyubiru. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 35 ekor itik Magelang generasi pertama (G1) yang terdiri dari 30 ekor betina dan 5 ekor jantan. Penelitian ini menggunakan itik dengan umur sama yaitu 6 bulan, ditempatkan pada 5 unit kandang dengan perbandingan perkawinan (mating ratio) 1:6. Penelitian ini menggunakan turunan dari generasi tetua (G0) dengan bobot badan induk berkisar 1,47 - 2,45 kg. Telur itik yang digunakan berjumlah 1368 butir. Telur itik yang berjumlah 1368 butir dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan kriteria bentuk telurnya yaitu lonjong, oval dan bulat di dasarkan pada perhitungan indeks bentuk telurnya. Indeks bentuk telur lonjong <77,81%, oval 77,81 – 83,73% dan bulat >83,73%. Alat yang digunakan yaitu jangka sorong untuk mengukur panjang dan lebar telur, mesin tetas (setter dan hatcher) untuk menetaskan telur itik. Data dianalisis menggunakan program SPSS 16.0 dengan uji lanjut menggunakan uji duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daya tetas itik Magelang memberikan pegaruh yang nyata (P<0,05) dengan indeks bentuk lonjong menghasilkan nilai tertinggi (60,96±0,26%) dibanding bentuk oval (56,35±0,21%) dan bulat (41,91±0,20 %). Bobot tetas memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) dengan indeks bentuk lonjong menghasilkan nilai tertinggi (40,36±5,26 g) dibanding bentuk oval (37,74±3,73 g) dan bulat (37,28±4,18 g). Mortalitas itik Magelang tidak memberikan pegaruh yang nyata dengan indeks bentuk lonjong menghasilkan nilai tertinggi (45,46±0,16%) dibanding bentuk oval (39,77±0,16%) dan bulat (37,93±0,20%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk telur lonjong menghasilkan daya tetas dan bobot tetas lebih baik dibandingkan bentuk telur yang bulat.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:53187
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:19 Apr 2017 14:01
Last Modified:19 Apr 2017 14:01

Repository Staff Only: item control page