Perbedaan Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase dan Serum Glutamat Piruvat Transaminase pada Ayam Petelur Pasca Pemberian Serbuk Serai dalam Pakan

NUGRAHA, M. Dandy Auliya and KUSUMANTI, Endang and ISROLI, Isroli (2017) Perbedaan Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase dan Serum Glutamat Piruvat Transaminase pada Ayam Petelur Pasca Pemberian Serbuk Serai dalam Pakan. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan Dan Pertanian Undip.

[img]
Preview
PDF
657Kb
[img]
Preview
PDF
86Kb
[img]
Preview
PDF
189Kb
[img]
Preview
PDF
153Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

154Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1301Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

2516Kb

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan serbuk serai yang aman setelah ditambahkan pada pakan ayam petelur terhadap kadar Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) di dalam darah. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 Mei – 26 Mei 2016 di Desa Siberi, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah. Pengujian sampel Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Semarang. Materi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 20 ekor ayam petelur umur 50 minggu, strain Lohman Brown. Peralatan yang digunakan yaitu kandang baterai, tempat pakan, tempat minum, thermometer, timbangan gantung, timbangan digital, egg tray, spuit berukuran 3 ml, tabung, dan cooling box. Bahan yang digunakan yaitu tanaman serai yang sudah menjadi serbuk, sampel darah dan pakan yang digunakan sesuai ransum yang diberikan oleh peternak. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Dosis serbuk serai yang digunakan adalah T0: pakan tanpa ditambah serbuk serai, T1: pakan ditambah serbuk serai 0,5%, T2: pakan ditambah serbuk serai 1%, dan T3: pakan ditambah serbuk serai 1,5%. Variabel yang diamati adalah kadar Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT), kadar Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT), jumlah telur, dan bobot telur. Kadar SGOT, SGPT, jumlah telur dan bobot telur antar dosis perlakuan penambahan serbuk serai diuji menggunakan analisis ragam. Kadar SGOT dan SGPT sebelum dan sesudah pemberian perlakuan penambahan serbuk serai diuji menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar SGOT dan kadar SGPT berbeda nyata (P<0,05) antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan penambahan serbuk serai pada pakan ayam petelur, namun dosis serbuk serai yang berbeda tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap jumlah telur dan bobot telur. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa kadar SGOT dan SGPT meningkat setelah penambahan serbuk serai 1% dan 1,5% pada pakan ayam petelur umur 50 minggu, namun tidak meningkatkan produksi telur dan bobot telur ayam. Penggunaan serbuk serai sampai dosis 1,5% pada ayam petelur umur 50 minggu masih aman untuk digunakan.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:53186
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:19 Apr 2017 13:54
Last Modified:19 Apr 2017 13:54

Repository Staff Only: item control page