Analisis Kerentanan Gerakan Tanah dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) di Daerah Aliran Sungai Cimanuk Bagian Hulu Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat

Widayato, Kuncahyo Tantri and Hidajat, Wahju Krisna and Ali, Rinal Khaidar (2017) Analisis Kerentanan Gerakan Tanah dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) di Daerah Aliran Sungai Cimanuk Bagian Hulu Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Undergraduate thesis, Faculty of Engineering Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF (Kuncahyo Tantri Widayato_21100110120014_2017_JUDUL)
709Kb
[img]
Preview
PDF (Kuncahyo Tantri Widayato_21100110120014_2017_BAB I)
221Kb
[img]PDF (Kuncahyo Tantri Widayato_21100110120014_2017_BAB II)
Restricted to Registered users only

1411Kb
[img]PDF (Kuncahyo Tantri Widayato_21100110120014_2017_BAB III)
Restricted to Registered users only

213Kb
[img]PDF (Kuncahyo Tantri Widayato_21100110120014_2017_BAB IV)
Restricted to Registered users only

2354Kb
[img]PDF (Kuncahyo Tantri Widayato_21100110120014_2017_BAB V)
Restricted to Registered users only

105Kb
[img]
Preview
PDF (Kuncahyo Tantri Widayato_21100110120014_2017_DAFTARPUSTAKA)
161Kb
[img]PDF (Kuncahyo Tantri Widayato_21100110120014_2017_LAMPIRAN)
Restricted to Registered users only

3990Kb

Abstract

Sungai Cimanuk merupakan sungai utama di Daerah Aliran Sungai Cimanuk yang berhulu di Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut dan bermuara ke Laut Jawa di Kabupaten Indramayu dengan panjang sungai 358 km. Wilayah ini berada di antara Gunung Papandayan, Gunung Cikuray, Gunung Galunggung, dan Gunung Guntur dengan kondisi topografi yang sebagian besar berupa daerah berbukit-bukit dengan lapisan tanah yang relatif subur dan memiliki ketebalan yang tinggi. Daerah Aliran Sungai Cimanuk merupakan salah satu daerah yang rentan terhadap gerakan tanah. Hal ini menyebabkan perlu dilakukannya penelitian mengenai pemetaan zona kerentanan gerakan tanah pada daerah tersebut. Tahapan penelitian diawali dengan tahap persiapan dan studi pustaka (pengumpulan data sekunder), kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data primer berupa pemetaan dan pengambilan sampel tanah. Pemetaan akan menghasilkan peta-peta yang berguna sebagai parameter dalam menentukan zona kerentanan gerakan massa meliputi peta kemiringan lereng, peta geologi, peta isohyet, dan peta tataguna lahan. Peta- peta tersebut kemudian ditampalkan dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.1 yang sebelumnya ditentukan bobot masing-masing peta menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Secara umum pembagian zona kerentanan gerakan massa terbagi menjadi tiga tingkat yang berbeda, yaitu zona kerentanan gerakan massa tingkat rendah yang terdapat pada Kota Garut dan Daerah Limbangan, zona kerentanan gerakan tanah tingkat menengah terdapat pada Wanaraja, Cibatu, Cibiuk, Leuwigoong, Malangbong, Selaawi, Bayongbong, Samarang, Wado, Sumedang Utara, dan Cibugel dengan tipe gerakan tanah tipe runtuhan bahan rombakan dan runtuhan tanah, dan zona kerentanan gerakan tanah tingkat tinggi terdapat di Darmaraja, Cisurupan, dan Cikajang dengan jenis pergerakan dominan berupa runtuhan bahan rombakan dan runtuhan tanah. Katakunci: Garut, Cimanuk, zona kerentanan gerakan tanah, AHP

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QE Geology
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
ID Code:53043
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:13 Apr 2017 13:41
Last Modified:13 Apr 2017 13:41

Repository Staff Only: item control page