Penyusunan Zona Risiko Kerentanan Airtanah terhadap Pencemaran menggunakan Metode “Groundwater Occurence, Overlying Lithology, Depth Of Groundwater Table” (GOD) dan “Aquifer Vulnerability Index” (AVI) di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Pamungkas, Dimas Wahyu and Putranto, Thomas Triadi and Widiarso, Dian Agus (2017) Penyusunan Zona Risiko Kerentanan Airtanah terhadap Pencemaran menggunakan Metode “Groundwater Occurence, Overlying Lithology, Depth Of Groundwater Table” (GOD) dan “Aquifer Vulnerability Index” (AVI) di Kota Semarang, Jawa Tengah. Undergraduate thesis, Faculty of Engineering Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF (DIMAS WAHYU PAMUNGKAS_21100112140095_2017_JUDUL)
1689Kb
[img]
Preview
PDF (DIMAS WAHYU PAMUNGKAS_21100112140095_2017_BAB I)
1834Kb
[img]PDF (DIMAS WAHYU PAMUNGKAS_21100112140095_2017_BAB II)
Restricted to Registered users only

9Mb
[img]PDF (DIMAS WAHYU PAMUNGKAS_21100112140095_2017_BAB III)
Restricted to Registered users only

950Kb
[img]PDF (DIMAS WAHYU PAMUNGKAS_21100112140095_2017_BAB IV)
Restricted to Registered users only

23Mb
[img]PDF (DIMAS WAHYU PAMUNGKAS_21100112140095_2017_BAB V)
Restricted to Registered users only

78Kb
[img]
Preview
PDF (DIMAS WAHYU PAMUNGKAS_21100112140095_2017_DAFTARPUSTAKA)
87Kb
[img]PDF (DIMAS WAHYU PAMUNGKAS_21100112140095_2017_LAMPIRAN)
Restricted to Registered users only

3957Kb

Abstract

Kota Semarang adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai jumlah penduduk sekitar 1,5 juta jiwa tahun 2016. Kota Semarang dengan perkembangan industrinya menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar yang ingin mencari pekerjaan. Akibatnya terjadi peningkatan kepadatan penduduk dimana hal tersebut berbanding lurus dengan kebutuhan akan air bersih. Semakin besar penggunaan airtanah, maka akan semakin bertambah risiko kerentanannya terhadap pencemaran. Masyarakat saat ini masih banyak mengandalkan air bersih yang berasal dari airtanah, karena dinilai lebih ekonomis. Tujuan penelitian yang dilakukan ini adalah untuk membuat zona kerentanan airtanah terhadap pencemaran di Kota Semarang. Metode yang digunakan adalah metode pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan dengan melakukan pengukuran geolistrik di 46 titik menggunakan konfigurasi Schlumberger dan pengukuran kedalaman muka airtanah dangkal sebanyak 308 titik yang tersebar di Kota Semarang. Metode yang digunakan untuk menentukan kerentanan airtanah adalah metode GOD (Groundwater occurance, Overlying lithology and Depth of the water table) dan metode AVI (Aquifer Vulnerability Index). Untuk menentukan risiko kerentanan airtanah terhadap pencemaran yaitu dengan menggabungkan hasil kerentanan airtanah dengan tata guna lahan. Hasil dari penelitian diperoleh litologi berupa lempung, batulempung, pasir lempungan, pasir, batupasir, batupasir tufaan, tuf, breksi, batugamping dan lava. Berdasakan hasil analisis yang dilakukan, daerah dengan kedalaman muka airtanah yang relatif dangkal dan litologi batuannya mempunyai permeabilitas yang tinggi serta ketebalan lapisan penutup akuifer yang tipis, cenderung masuk ke dalam klasifikasi daerah dengan tingkat kerentanan airtanah terhadap pencemaran sedang sampai tinggi. Daerah tersebut berada di wilaah timur laut dari daerah penelitian. Berdasarkan analisis total, Kota Semarang dibagi menjadi 4 bagian, yaitu zona kerentanan airtanah sangat rendah, zona kerentanan rendah, zona kerentanan sedang dan zona kerentanan tinggi. Zona risiko kerentanan airtanah dibagi menjadi 5 zona, yaitu zona risiko kerentanan sangat rendah, zona risiko kerentanan rendah, zona risiko kerentanan sedang, zona risiko kerentanan tinggi dan zona risiko kerentanan sangat tinggi. Kata kunci : Semarang, Airtanah, Risiko, Kerentanan, Pencemaran.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QE Geology
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
ID Code:52965
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:11 Apr 2017 17:06
Last Modified:13 Apr 2017 14:09

Repository Staff Only: item control page