Keluaran Kreatinin pada Kambing Kacang yang Mendapat Pakan dengan Sumber Protein yang Berbeda (Creatinine Excretion of Kacang Goat Fed at Different Source of Protein)

SANOTO, Agus and PURNOMOADI, Agung and PURBOWATI, Endang (2016) Keluaran Kreatinin pada Kambing Kacang yang Mendapat Pakan dengan Sumber Protein yang Berbeda (Creatinine Excretion of Kacang Goat Fed at Different Source of Protein). Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan Dan Pertanian Undip.

[img]
Preview
PDF
271Kb
[img]
Preview
PDF
87Kb
[img]
Preview
PDF
271Kb
[img]
Preview
PDF
276Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

108Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

646Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1191Kb

Abstract

Penelitian mengenai keluaran kreatinin pada kambing Kacang ini dilaksanakan pada bulan April – September 2015 di Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan keluaran kreatinin melalui urin kambing Kacang yang mendapat pakan dengan sumber protein yang berbeda. Penelitian menggunakan 12 ekor kambing Kacang jantan berumur 1,5-2 tahun dengan bobot badan rata-rata 17,05 ± 1,51 kg (CV = 8,83%). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan pakan yang diterapkan meliputi T0 (pakan komplit tanpa sumber protein tambahan), T1 (pakan komplit dengan tepung ikan sebagai sumber protein tambahan), dan T2 (pakan komplit dengan bungkil kedelai sebagai sumber protein tambahan). Pakan komplit yang diberikan memiliki kandungan PK sebesar 14,93 ± 1,11% dan TDN sebesar 52,93 ± 5,26%. Pakan dan air minum diberikan secara ad libitum. Parameter yang diamati adalah konsumsi bahan kering, konsumsi protein kasar, pertambahan bobot badan, dan keluaran kreatinin urin. Pengambilan data kreatinin dilakukan pada minggu pertama dan minggu kesepuluh dengan cara menampung urin selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sumber protein pada ransum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi bahan kering dan protein kasar. Konsumsi bahan kering pada T1 (576,94 g/hari) dan T2 (666,67 g/hari) lebih besar daripada T0 yang hanya sebesar 312,54 g/hari. Konsumsi protein kasar pada T1 (80,77 g/hari ) dan T2 (93,33 g/hari) lebih tinggi daripada T0 (43,76 g/hari). Pertambahan bobot badan harian (PBBH) pada perlakuan T1 (70,22 g/hari) dan T2 (68,25 g/hari) menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap perlakuan T0 (-21,34 g/hari). Keluaran kreatinin rata-rata menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05). Keluaran kreatinin rata-rata pada T1 (222,70 mg/hari) dan T2 (338,73 mg/hari) lebih besar daripada T0 (98,85 mg/hari). Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa penambahan konsentrat dengan sumber protein tepung ikan maupun bungkil kedelai dalam pakan mampu memberikan keluaran kreatinin yang lebih besar daripada pakan tanpa konsentrat.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:52897
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:07 Apr 2017 12:00
Last Modified:07 Apr 2017 12:00

Repository Staff Only: item control page