Persepsi Audiens Terhadap Karakter Maskulin Haji Muhidin Dalam Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series

Abstract

Sinetron Tukang Bubur Naik Haji merupakan salah satu program acara yang banyak diminati para pemirsanya. Sinetron ini memvisualisasikan kehidupan keluarga haji Muhidin dengan keluarga haji Sulam yang selalu bertengkar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi audiens terhadap karakter tokoh haji Muhidin dalam sinetron TBNH. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Face-Negotiation Theory dari Stella Ting-Toomey, teori encoding-decoding dari Stuart Hall dan teori Interpretif dari Alfred Schutzt, Paul Ricour dkk. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis resepsi. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu yang sering menonton program acara sinetron TBNH minimal 1 bulan terakhir, berusia minimal 25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter haji Muhidin pada sinetron TBNH lebih digambarkan pada segi negatifnya.Karakter tersebut dapat dilihat pada peran yang dimainkannyaterutama pada sikap dan perilakunya. Sikapnya ditunjukkan a.l. berani mengeluarkan pendapat. Namun dia sering berprasanga buruk kepada orang-orang disekitarnya dan selalu minta dihargai dan perilakunya yang tinggi hati, senang membanggakan dirinya sendiri. Preferred reading pada penelitian ini dapat dilihat pada sifat-sifat dominan yang sering dimunculkan oleh media seperti sering berprasangka buruk, tinggi hati maunya menang sendiri, egois, suka membanggakan dirinya, minta dihormati, orang nomer 1 (satu), takabur dsb yang dapat memberikan citra negatif pada sosok seorang "haji".