KHOIRUNISA, HANING (2015) DAMPAK PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN SIKAP DAN PRAKTEK SANTRI PONDOK PESANTREN DI SEMARANG TAHUN 2015. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF - Published Version 45Kb |
Abstract
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis, dimana terjadi pematangan organ reproduksi manusia (pubertas). Santri pondok pesantren adalah remaja yang dalam tumbuh kembangnya sering diiringi masalah umum remaja seperti perubahan fisik, penyesuaian sosial, dan masalah yang berkaitan dengan lawan jenis. Kondisi ini diperberat dengan adanya globalisasi yang ditandai dengan makin derasnya arus informasi, dimana perilaku pacaran yang tidak sehat cenderung membuat remaja beresiko melakukan seks pranikah, tak terkecuali santri. Survei Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) di Semarang tahun 2010 tentang kesehatan reproduksi menunjukkan 43,22% pengetahuannya rendah dan 63% remaja yang berpacaran tidak malu untuk saling meraba (petting). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pemberian pendidikan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan, sikap dan praktek remaja santri pondok pesantren di Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pre-experimental dengan pendekatan static group comparison. Populasi dalam penelitian ini adalah santri MA Pondok Pesantren Nurul Huda Azzuhdi dengan jumlah total 174 orang kemudian sampel diambil sebanyak 50 santri menggunakan metode proportional stratified random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivarat T-test untuk variabel pengetahuan dan Mann Whitney untuk variabel sikap dan praktek serta Crosstab untuk uji beda santri laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 66% santri pengetahuannya “kurang”, 40% sikapnya “permisif”, dan 24% prakteknya “beresiko tinggi”. Kemudian hasil uji statistik T-test menunjukkan ada beda antara pengetahuan santri pondok pesantren intervensi dan kontrol dengan nilai p=0,001. Sementara hasil uji statistik Mann Whitney menunjukkan tidak ada beda antara sikap dan praktek santri pondok pesantren intervensi dan kontrol, masing-masing dengan nilai p=0,111 dan p=0,057. Pada hasil uji statistik Crosstab menunjukkan ada beda antara sikap santri laki-laki dan perempuan dengan nilai p=0,001, sedangkan pada pengetahuan dan praktek tidak ada beda dengan nilai p=0,232 dan p=0,321.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan reproduksi yang diberikan berdampak signifikan dalam merubah pengetahuan namun belum bisa meningkatkan pengetahuannya, serta berdampak kurang signifikan dalam merubah sikap dan praktek santri Kata Kunci: pendidikan, kesehatan, reproduksi, remaja, santri
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 52714 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 24 Mar 2017 14:23 |
Last Modified: | 24 Mar 2017 14:23 |
Repository Staff Only: item control page