FAKTOR RISIKO PENINGKATAN AMBANG DENGAR PEKERJA PENGELASAN (STUDI OBSERVASIONAL PADA PT. X KOTA SEMARANG BERDASARKAN UMUR DAN RIWAYAT PENYAKIT)

CHRISTI, WINA ADALEA (2016) FAKTOR RISIKO PENINGKATAN AMBANG DENGAR PEKERJA PENGELASAN (STUDI OBSERVASIONAL PADA PT. X KOTA SEMARANG BERDASARKAN UMUR DAN RIWAYAT PENYAKIT). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
35Kb

Abstract

PT. X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi dan renovasi bangunan yang memiliki kebisingan tinggi. Pekerja pengelasan di PT. X memiliki risiko terpapar suara bising dari mesin-mesin pemotong dan pengelasan besi. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor risiko peningkatan ambang dengar pekerja pengelasan di PT. X Kota Semarang berdasarkan umur dan riwayat penyakit. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pekerja pengelasan di PT. X sebanyak 50 orang dengan sampel 33 orang didapatkan menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi usia 35-70 tahun, tidak memiliki riwayat penyakit pendengaran, dan bersedia menjadi responden. Variabel bebas pada penelitian ini adalah ambang dengar, sedangkan variabel terikat adalah umur, masa kerja, riwayat penyakit hipertensi, riwayat penyakit diabetes mellitus. Metode pengumpulan data menggunakan peralatan Sound Level Meter untuk mengukur kebisingan, Audiometer untuk mengukur ambang dengar, Sphygmanometer untuk mengukur tekanan darah, Nesco Multicheck untuk mengukur gula darah, dan kuesioner. Hasil analisis univariat diperoleh umur pekerja terbanyak ≤ 40 tahun (60,6%), masa kerja > 10 tahun (87,9%), riwayat penyakit hipertensi (24,2%), riwayat penyakit diabetes mellitus (21,2%). Hasil analisis bivariat diperoleh umur (p = 0,435, OR = 0,571), masa kerja (p = 0,607, OR = 0,357), dan diabetes mellitus (p = 0,203, OR = 4,000) bukan merupakan faktor risiko terhadap peningkatan ambang dengar. Sedangkan riwayat penyakit hipertensi (p = 0,012, OR = 14,875) merupakan faktor risiko peningkatan ambang dengar. Pekerja perlu menjaga kesehatan dan pola hidup sehat bagi penderita hipertensi agar tidak mengalami gangguan pendengaran yang lebih parah. Selain itu, perusahaan juga diwajibkan menyediakan APD berupa earmuff untuk pekerja dikarenakan kebisingan di lingkungan kerja berkisar 110dB. Kata Kunci: Ambang Dengar, Pekerja Pengelasan, Umur, Riwayat Penyakit

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:52593
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:21 Mar 2017 15:42
Last Modified:21 Mar 2017 15:42

Repository Staff Only: item control page