PERBEDAAN KEJADIAN KONJUNGTIVITIS FOTOELEKTRIK DENGAN METODE PENGELASAN BUSUR DAN PENGELASAN FRICTION STIR WELDING (FSW)

MUTIARA, RETNO KAMILIA (2016) PERBEDAAN KEJADIAN KONJUNGTIVITIS FOTOELEKTRIK DENGAN METODE PENGELASAN BUSUR DAN PENGELASAN FRICTION STIR WELDING (FSW). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
47Kb

Abstract

Konjungtivitis fotoelektrik adalah peradangan konjungtiva yang diakibatkan oleh paparan sinar ultraviolet akibat proses pengelasan. Konjungtivitis fotoelektrik dapat dialami oleh juru las dengan waktu paparan radiasi 4-6 jam dan keluhan akan hilang apabila dijauhkan dari pekerjaan tersebut hingga 48 jam. Pengelasan dengan metode las busur sangat berpotensi mengakibatkan konjungtivitis fotoelektrik pada juru las nya karena menghasilkan sinar ultraviolet. Pengelasan Friction Stir Welding (FSW) merupakan metode las gesek yang dianggap ramah lingkungan karena tidak menghasilkan sinar ultraviolet, uap, dan percikan. Namun, belum terdapat penelitian terdahulu mengenai efek kesehatan khususnya konjungtivitis fotolektrik yang diakibatkan oleh las FSW. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kejadian konjungtivitis fotoelektrik dengan metode pengelasan busur dan pengelasan FSW. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan non-randomized pretest-posttest control group design. Jumlah sampel sebanyak 16 sampel. Hasil penelitian ini adalah terjadi kenaikan kejadian konjungtivitis fotoelektrik sebelum dan sesudah pengelasan sebanyak 31,25%, uji statistik Mann-Whitney didapatkan tidak ada perbedaan kejadian konjungtivitis fotoelektrik sebelum pengelasan pada kedua kelompok dengan nilai p=1,000, uji statistik Wilcoxon didapatkan tidak ada perbedaan kejadian konjungtivitis fotoelektrik sebelum dan sesudah pengelasan pada kelompok las FSW dengan nilai p=1,000, uji statistik Wilcoxon didapatkan ada perbedaan kejadian konjungtivitis fotoelektrik sebelum dan sesudah pengelasan pada kelompok las busur dengan nilai p=0,025, serta uji statistik Mann-Whitney didapatkan ada perbedaan kejadian konjungtivitis fotoelektrik sesudah pengelasan pada kedua kelompok perlakuan dengan nilai p=0,015. Metode las FSW dinilai lebih baik dibandingkan dengan las busur karena tidak menimbulkan konjungtivitis fotoelektrik namun memiliki kekurangan yakni terciumnya uap logam, terdapat serpihan logam akibat pengelasan dan pahat yang bisa terlepas dari cengkraman. Kata Kunci: konjungtivitis fotoelektrik, Friction Stir Welding, las busur

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:52538
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:21 Mar 2017 10:32
Last Modified:21 Mar 2017 10:32

Repository Staff Only: item control page