KAJIAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAGIAN HARTA WARISAN ANTARA ANAK SAH DAN ANAK ANGKAT (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NOMOR 230/Pdt.G/2009/PA.Bgr)

FIDELIANI, FIDELIANI (2012) KAJIAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAGIAN HARTA WARISAN ANTARA ANAK SAH DAN ANAK ANGKAT (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NOMOR 230/Pdt.G/2009/PA.Bgr). Masters thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
44Kb

Abstract

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia sebagai mahluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Hal itu sudah merupakan kodrat manusia untuk hidup berdampingan dengan sesama manusia dan berusaha untuk meneruskan keturunan dengan cara melangsungkan perkawinan. Perkawinan adalah tempat bagi manusia untuk mengabdikan diri satu dengan yang lain dan saling menghormati perasaan serta merupakan tali ikatan yang melahirkan keluarga sebagai dasar masyarakat dan Negara. Tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap manusia pada dasarnya ingin mempunyai anak, sebab hal ini sangat besar artinya dalam membina keluarga dalam masyarakat. Akan tetapi kadang-kadang kehendak untuk mempunyai anak tidak dapat terpenuhi karena terbentur kepada takdir Ilahi. Maka mereka akan melakukan suatu perbuatan hukum yaitu dengan mengangkat anak. Hal yang erat kaitanya dengan masalah pengangkatan ini adalah mengenai hak mewaris dari anak angkat. Seorang anak angkat itu berhak atau tidak mewarisi harta dari orang tua angkatnya. prinsip pokok dalam kewarisan Islam adalah hubungan darah/arhaam. kedudukan warisan anak sah dan anak angkat menurut Hukum Islam. cara pembagian harta warisan antara anak sah dan anak angkat menurut Hukum Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kedudukan anak sah dan anak angkat menurut Hukum Islam serta untuk mengetahui cara pembagian harta warisan antara anak sah dengan anak angkat menurut Hukum Islam. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu metode yuridis normatif dengan sumber data primer diperoleh dari Putusan Pengadilan Agama Nomor 230/Pdt.G/2009/PA.Bgr sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari keperpustakaan dengan menggunakan bahan hukum primer danbahan hukum sekunder kemudian data yang diperoleh di analisa secara kualitatif guna menjawab permasalahan dari penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Anak sah sebagai ahli waris yang berkedudukan sebagai anak sah kecuali jika ada halangan yang merintangi untuk mendapatkan warisan, seperti pembunuhan dengan sengaja, berlainan agama dan perbudakan. Sedangkan kedudukan anak angkat menurut Kompilasi Hukum Islam adalah tetap sebagai anak yang sah berdasarkan putusan pengadilan dengan tidak memutuskan hubungan nasab/darah dengan orang tua kandungnya 2. Pembagian harta warisan bagi anak angkat menurut Kompilasi Hukum Islam adalah dengan jalan melalui hibah atau dengan jalan wasiat wajibah dengan syarat tidak boleh melebihi 1/3 (sepertiga) dari harta warisan orang tua angkatnya, hal ini untuk melindungi para ahli waris lainnya

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:Kajian Hukum Islam, Harta warisan, Anak Sah dan Anak Angkat
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:52180
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:03 Mar 2017 11:48
Last Modified:03 Mar 2017 11:48

Repository Staff Only: item control page