STUDI TENTANG PELAKSANAAN SURVEILANS EOIDEMIOLOGI KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2004

SUJOTO , SUJOTO (2005) STUDI TENTANG PELAKSANAAN SURVEILANS EOIDEMIOLOGI KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2004. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
53Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi yang menimbulkan permasalahan kesehatan masyarakat. Menrut perkiraan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center of disease and prevention) Amerika Serikat, setiap tahun di seluruh dunia terjadi 50-100 juta kasus demam berdarh dan ratusan ribu kasus-kasus DBD. Di Indonesia sejak Januari-Maret 2004 kasus DBD di seluruh propinsi mencapai 26.015 dengan jumlah kematian 589 orang(CFR:1,53%). Kasus tertinggi terdapat di Propinsi NTT yaitu sebesar 3,96%. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dari tahun 1969-2003 mengalami peningkatan berfluktuatif dan puncaknya terjadi pada tahun 2003 dengan 8670 kasus (IR:2,6 per 100.000) penduduk dengan CFR: 2,3%. Kabupatrn Banyumas sebagai daerah obyek penelitian dari tahun 2000-2004 mengalami peningkatan sebagai berikut: tahun 2000 IR: 2,4 per 100.000 penduduk CFR:0. Tahun 2001 IR :2,4 per 100.000 penduduk dengan 1 penderita CFR:2,9 per 100 penderita. Tahun 2002 IR: 4,7 per 100.000 penduduk CFR:0. Tahun 2003 IR :6,4 per 100.000 penduduk CFR:2,06 per 100 penderita. Tahun 2004 sebanyak 176 penderita dengan jumlah kematian 0. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan studi berupa case report dan case series dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004. Dari data DBD dari kurun waktu tersebut dianalisa sehingga diketahui peristiwa apa saja yang terjadi untuk melengkapi kajian dilakukan wawancara terhadap 14 orang petugas surveilans di lingkup DKKS dan 7 petugas surveilans rumah sakit di Kabupaten Banyumas. Pengolahan dilakukan dengan cara menyimpulkan hasil wawancara. Hasil yang diperoleh ternyata kenaikan kasus DBD di Kabupaten Banyumas dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu musim' kepadatan pemukiman dan pengetahuan masyarakat tentang DBD. Kegiatan surveilans pada umumnya cukup baik, namum hal penyajian data dan penyebarluasan informsi masih kurang maksimal. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu bahwa kegiatan surveilans di DKK Kabupaten Banyumas sudah dilaksanakan dengan cukup baik, namun demikian masih perlu adanya upaya untuk penyempurnaan terutama dalam hal penyajian data fan penyebarluasan informasi. Kata Kunci: surveilans, DBD, BMS, 2004

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:5208
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:23 Jan 2010 05:32
Last Modified:23 Jan 2010 05:32

Repository Staff Only: item control page