Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi Madura Jantan yang Mendapat Kuantitas Pakan Berbeda

RYANUARI, Rendy Yoga and RIANTO, Edy and PURNOMOADI, Agung (2016) Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi Madura Jantan yang Mendapat Kuantitas Pakan Berbeda. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan & Pertanian Undip.

[img]
Preview
PDF
255Kb
[img]
Preview
PDF
84Kb
[img]
Preview
PDF
165Kb
[img]
Preview
PDF
156Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

169Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

704Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1012Kb

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – September 2015 di kandang sapi potong Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.Penelitian ini bertujuan untuk mengkajipengaruh jumlah pemberian pakan terhadap tingkat deposisi protein pada sapi Madura jantan. Materi menggunakan 11 ekor sapi Madura jantan dengan umur 1,5 – 2 tahun, dan bobot badan 154 ±11,61 kg (CV = 7,54%). Sapi-sapi tersebut diberi pakan berupa complete feed dengan kadar protein12,87%. Sapi tersebut dialokasikan pada 3 perlakuandengan ulangan tidak sama, dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan T1 diberi pakan sebanyak 2,5% bahan kering (BK) dari bobot badan, T2 diberi pakan sebanyak 3,0% BK dari bobot badan, dan T3 diberi pakan sebanyak 3,5% BK dari bobot badan. Parameter yang diamati meliputi konsumsi BK, konsumsi protein, kecernaan protein, deposisi protein konsumsi protein dapat dicerna, jumlah protein terdeposisi dan pertambahan bobot badan harian (PBBH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi BK pakan dari T1, T2 dan T3 berturut-turut adalah sejumlah 2,48%, 2,83%, dan 3,27% dari bobot badan. Perlakuanpada penelitian ini tidak mempengaruhi kecernaan protein dan deposisi protein.Rata-rata kecernaan dan deposisi protein berturut-turut adalah 70,42% dan 54,33%. Perlakuan pada penelitian ini mempengaruhi konsumsi protein dapat dicerna (P<0,05), yaitu T1, T2 dan T3 berturut-turut adalah 447, 557 dan 629 g/hari. Perlakuan juga mempengaruhi jumlah protein terdeposisi (P<0,05), yaitu T1, T2 dan T3 berturut-turut adalah 331, 426 dan 480 g/hari. Pertambahan bobot badan harian tidak berbeda nyata antar perlakuan, dengan rata-rata 735 g. Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan jumlah pemberian pakan sejumlah 2,5%, 3,0%, dan 3,5% dari bobot badan tidak berpengaruh terhadap persentase kecernaan dan deposisi protein, namun berpengaruh terhadap konsumsi protein dapat dicerna maupun jumlah protein terdeposisi.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:52058
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:27 Feb 2017 14:37
Last Modified:27 Feb 2017 14:37

Repository Staff Only: item control page