KEDUDUKAN ANAK PEREMPUAN YANG KAWIN TANPA KECEBURIN DALAM PERKEMBANGAN HUKUM WARIS ADAT BALI DI KABUPATEN BADUNG

Jefriey , Firmanyo Soegianto (2011) KEDUDUKAN ANAK PEREMPUAN YANG KAWIN TANPA KECEBURIN DALAM PERKEMBANGAN HUKUM WARIS ADAT BALI DI KABUPATEN BADUNG. Masters thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
79Kb

Abstract

Bali yang menganut sistem kekerabatan patrilineal, garis kapurusa maka sebagai ahli waris adalah anak laki-laki. Anak perempuan hanya mempunyai hak waris terbatas untuk menikmati saja selama ia setia tinggal dirumahnya (tidak kawin), sedangkan pada umumnya anak perempuan melangsungkan perkawinan tanpa keceburin. Terkait dengan itu maka diangkat dua permasalahan (1) Bagaimana kedudukan anak perempuan yang kawin tanpa keceburin dalam perkembangan hukum waris adat Bali (2) Faktor apa yang mempengaruhi perkembangan hukum waris adat bali, dengan tujuan untuk mengetahui kedudukan dan hak anak perempuan khususnya anak perempuan yang melangsungkan perkawinan tanpa keceburin dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan hukum waris adat Bali. Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum empiris, dengan analisa dilakukan secara deskriptif analisis yang akan menggambarkan, memaparkan dan mengungkapkan bagaimana sesungguhnya kedudukan anak perempuan khususnya yang kawin tanpa keceburin dalam perkembangan hukum waris adat Bali dan faktor- faktor apa yang mempengaruhi perkembangan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan Bali terbatas hanya sebagai penerima bekal berupa jiwa dana dan yang kawin keluar hanya sebagai penerima hadiah berupa tetadan dan itu pun hanya terbatas dari harta bawaan dan druwe gabro yaitu harta bersama orang tuanya baik berupa peralatan rumah tangga, perhiasaan, alat transportasi. Seiring perkembangan jaman, anak perempuan juga diberi hadiah berupa tanah dan bangunan. Hal tersebut terjadi karena semakin meningkatnya pendidikan dan kemampuan perekonomian masyarakat Badung sehingga membawa dampak terhadap kebangkitan individu sebagai proses munculnya kritisisme seseorang atas tradisi-tradisi yang berlangsung dalam masyarakatnya sehingga meningkatkan kesadaran anak perempuan terhadap haknya serta membangkitkan tanggung jawab orangtua kepada anak dalam membagi harta kekayaan untuk terhindarnya sengketa keluarga, keturunannya di masa yang akan datang.

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:Kedudukan, Anak Perempuan, Hukum Waris Adat Bali, Position, Daughter, Heir Law of Bali Tradition
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:52050
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:27 Feb 2017 12:01
Last Modified:27 Feb 2017 12:01

Repository Staff Only: item control page