HAK WARIS ANAK LUAR NIKAH MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI)

ETY , FARIDA YUSUP (2011) HAK WARIS ANAK LUAR NIKAH MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI). Masters thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
451Kb

Abstract

Anak yang lahir di luar nikah mendapatkan julukan dalam masyarakat Sebagai anak haram, hal ini menimbulkan gangguan psikologis bagi anak, walaupun secara hukum anak tersebut mempunyai akibat hukum dari perbuatan orang tuanya, namun banyak persoalan yang muncul akibat hamil luar nikah tersebut, seperti hubungan nasab antara anak dengan bapak biologisnya, yang akan berakibat pada hak waris dari anak luar nikah tersebut. Dalam kaitan dengan waris anak luar nikah dapat dilihat dari kedudukan anak luar nikah itu sendiri, dimana dalam masyarakat ada suatu aturan bahwa untuk dapat melanjutkan keturunan orang harus menikah terlebih dahulu. Lahirnya keturunan diluar pernikahan yang sah tidak dapat diterima, dan anak tersebut tidak diakui sebagai anak sah dari orang yang membenihkannya. Ia tidak dapat memperoleh hak-haknya sebagaimana yang seharusnya ia terima jika ia sebagai anak sah seperti hak waris, hak memakai nama keluarga (geslachtsnaam), pemberian izin pernikahan, dan kekuasaan orang tua. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, dengan data yang dipergunakan adalah data sekunder, yaitu :data yang mendukung keterangan atau menunjang kelengkapan Data Primer yang diperoleh dari perpustakaan dan koleksi pustaka pribadi penulis yang dilakukan dengan cara studi pustaka atau literatur. Analisa data yang digunakan analisis normatif, yaitu data yang terkumpul dituangkan dalam bentuk uraian logis dan sistematis, selanjutnya dianalisis untuk memperoleh kejelasan penyelesaian masalah, kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif, yaitu dari hal yang bersifat umum menuju ke hal yang bersifat khusus. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa : 1) Kedudukan anak luar nikah menurut Hukum Islam didasarkan pada nasab sebagai legalitas hubungan kekeluargaan yang berdasarkan hubungan darah, sebagai akibat dari pernikahan yang sah, atau nikah fasid, atau senggama subhat. Konsekwensinya adalah tidak ada hubungan nasab anak dengan bapak biologisnya; tidak ada hak dan kewajiban antara anak dan bapak biologisnya, baik dalam bentuk nafkah, waris dan lain sebagainya; bila kebetulan anak itu adalah perempuan, maka bapak biologisnya tidak dapat untuk menjadi wali, sehingga yang dapat menjadi wali anak luar nikah hanya khadi (Wali Hakim); 2) Status hak waris anak luar nikah menurut Hukum Islam hanya mempunyai hubungan saling mewaris dengan ibunya dan keluarga dari pihak ibunya, namun demikian perlu adanya terobosan hukum berkaitan dengan hal tersebut, yaitu dalam sistem kewarisan Islam, terdapat lembaga hibah dalam bentuk pemberian hari ayah biologisnya dan bisa juga wasiat Wajibah dari bapak kandung/biologisnya.

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:Hak Waris, Anak Luar Nikah, Kompilasi Hukum Islam, Inheritance Rights, Child Outside Marriage, Compilation of Islamic Law.
Subjects:K Law > K Law (General)
L Education > L Education (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:52029
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:27 Feb 2017 10:21
Last Modified:27 Feb 2017 10:21

Repository Staff Only: item control page