PENGARUH FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG HARAMNYA BUNGA BANK TERHADAP PEMBIAYAAN BAGI HASIL PADA BANK SYARIAH (Studi Pada BTN Syariah Cabang Cilegon – Banten)

Ade , Yuliasih (2011) PENGARUH FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG HARAMNYA BUNGA BANK TERHADAP PEMBIAYAAN BAGI HASIL PADA BANK SYARIAH (Studi Pada BTN Syariah Cabang Cilegon – Banten). Masters thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
78Kb

Abstract

Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) merupakan lembaga formal dilingkungan Umat Islam yang memiliki otoritas tertinggi untuk menetapkan aturan syariah pada setiap bidang muamalah baik karena adanya polemik di lingkungan Umat Islam maupun atas inisiatifnya sendiri, yang menetapkan bahwa bunga Bank dikatagorikan sebagai riba sehingga hukumnya “haram”. Terkait dengan itu maka diangkat dua permasalahan (1) Bagaimana pengaruh Fatwa MUI terhadap pembiayaan bagi hasil pada Lembaga Bank Syariah (2) Bagaimana mengantisipasi permasalahan dasar bagi sebuah bank dengan sistem syariah yang timbul sebelum dan sesudah adanya fatwa dari Komisi Fatwa MUI tentang Bunga Bank sebagai Riba dengan tujuan untuk memahami pengaruh Fatwa MUI terhadap pembiayaan bagi hasil dan memahami cara Lembaga Perbankan Syariah dalam mengantisipasi permasalahan dasar yang timbul sebelum dan sesudah adanya fatwa dari Komisi Fatwa MUI tentang bunga bank sebagai riba. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yuridis sosiologis, hukum bukan saja dipandang sebagai peraturan atau seperangkat kaidah yang bersifat normatif akan tetapi juga dipandang sebagai norma yang bekerja atau berinteraksi dengan masyarakatnya, dengan analisa deskritpif analisis disertai pendekatan sosio-hukum yang bertujuan untuk memperoleh pengertian yang lebih baik, kemungkinan pengadaan studi yang lebih mendetail tentang hal-hal tertentu di masa yang akan datang dan penggambaran ciri-ciri secara lebih lengkap tentang masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fatwa MUI memberikan dampak positif terhadap pembiayaan bagi hasil. Lembaga Bank Syariah yang sebelumnya masih melaksanakan prinsip syariah semi konvensional dengan adanya fatwa-fatwa MUI melahirkan adanya prinsip-prinsip dasar yang baku dalam produk pembiayaan perbankan pada bank Syariah pada umumnya termasuk Bank BTN Syari’ah. Sebelum adanya Fatwa MUI tentang Haramnya Bunga Bank, Sebagian besar umat islam di Indonesia berpendapat bahwa bunga bank itu bukan riba tetapi faedah karena jumlahnya kecil jadi tidak didzolimi sehingga jumlah bank syariah pun relatif tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Sedangkan setelah adanya fatwa tersebut antusias masyarakat terhadap bank syariah terus meningkat, sehingga berdampak pada terus meningkatnya jumlah bank syariah, termasuk juga BTN yang sejak tahun 2005 membuka dan terus mengembangkan layanan syariah dengan asset BTN Syariah terus meningkat hingga tahun 2009 tumbuh 56,3% dari Rp 1,6 triliun dan menjadi Rp 2,5 triliun pada tahun 2010 dan tingginya keinginan masyarakat untuk ber – bank syariah oleh BTN Syariah telah diantisipasi dengan layanan syariah pada bank konvensional biasa dikenal dengan nama office channeling.

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:Pengaruh, Pembiayaan Bagi Hasil, Bunga, Fatwa MUI
Subjects:K Law > K Law (General)
L Education > L Education (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:52000
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:25 Feb 2017 14:46
Last Modified:25 Feb 2017 14:50

Repository Staff Only: item control page