Jumlah Bakteri Staphylococcus aureus dan Skor California Mastitis Test (CMT) Susu Kambing Peranakan Etawa Akibat Dipping Ekstrak Daun Babadotan (Ageratum conyzoides L.)

PRIONO, Dwi and HARJANTI, Dian Wahyu and KUSUMANTI, Endang (2016) Jumlah Bakteri Staphylococcus aureus dan Skor California Mastitis Test (CMT) Susu Kambing Peranakan Etawa Akibat Dipping Ekstrak Daun Babadotan (Ageratum conyzoides L.). Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan & Pertanian Undip.

[img]
Preview
PDF
322Kb
[img]
Preview
PDF
13Kb
[img]
Preview
PDF
141Kb
[img]
Preview
PDF
263Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

168Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

2230Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

2737Kb

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui interaksi antara dipping ekstrak daun Babadotan berbagai konsentrasi dengan waktu pengamatan yang berbeda terhadap jumlah S. aureus pada susu kambing PE. Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah diperoleh konsentrasi antiseptik ekstrak daun Babadotan dan lama perlakuan yang efektif dan efisien untuk mencegah terjadinya mastitis pada kambing perah. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 16 ekor kambing PE laktasi dengan umur 2-3 tahun dan skor CMT positif 2-3, teat dipper, timbangan analitik, kapas, alumunium foil, gelas ukur, botol kaca, batang pengaduk, paddle CMT, ice box. Bahan yang digunakan adalah daun Babadotan, ethanol 70%, aquadest, tween, susu, antiseptik sintetis (povidone iodine) dan reagen CMT Bovivet ® . Ekstraksi daun menggunakan metode maserasi. Rancangan percobaan yang digunakan pada parameter Staphylococcus aureus adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola split plot dengan konsentrasi ekstrak daun Babadotan sebagai petak utama dan waktu pengamatan sebagai anak petak. Parameter skor CMT dianalisis menggunakan Uji Kruskal-Wallis. Perlakuan dipping yang diterapkan pada penelitian ini adalah kontrol positif dengan larutan antiseptik sintetis povidone iodine 5%, ekstrak daun Babadotan 1%; 3% dan 5%. Pengambilan sampel susu dilakukan empat kali yaitu sebelum dilakukan dipping, 3 hari, 6 hari dan 9 hari setelah dilakukan dipping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi yang nyata (P>0,05) antara faktor jenis antiseptik yang digunakan dengan waktu pengamatan dipping. Dipping menggunakan ekstrak daun Babadotan dan waktu pengamatan yang berbeda menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap jumlah bakteri Staphylococcus aureus. Konsentrasi ekstrak daun Babadotan yang berbeda menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata (H> 0,05 ) terhadap skor CMT. Waktu pengamatan antara sebelum, 3 hari, 6 hari dan 9 hari dipping menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap jumlah bakteri Staphylococcus aureus dan skor CMT (H< 0,05 ). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa jumlah bakteri Staphylococcus aureus dan skor CMT pada susu kambing Peranakan Etawa menurun akibat dipping ekstrak daun Babadotan 1%; 3% dan 5%.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:51934
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:21 Feb 2017 11:02
Last Modified:21 Feb 2017 11:02

Repository Staff Only: item control page