HARIYANTI, Anik and SETIATIN, Enny Tantini and SAMSUDEWA, Daud (2016) Pengaruh Ekstrak Daun Binahong(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dalam Pengencer Tris Kuning Telur terhadap Kualitas Semen Kambing Peranakan Etawah. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan & Pertanian Undip.
| PDF 185Kb | |
| PDF 87Kb | |
| PDF 154Kb | |
| PDF 1032Kb | |
PDF Restricted to Registered users only 204Kb | ||
PDF Restricted to Registered users only 335Kb | ||
PDF Restricted to Registered users only 1556Kb |
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui penggunaan ekstrak daun Binahong dalam pengencer tris kuning telur terhadap kualitas spermatozoa kambing Peranakan Etawah.Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi ilmiah mengenai pemberian kadar ekstrak daun Binahongyang ditambahkan dalam pengencer tris kuning telur terhadap motilitas, viabilitas dan persentase hidup spermatozoa kambing PE. Penelitian telah dilaksanakan di Kelompok Tani Ternak (KTT) Manunggal IV Dusun Wawar Lor, Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Jawa Tengah pada bulan Maret – Juni 2016. Materi yang digunakan dalam penelitian 6 ekor kambing PE jantan denganumur 11 - 16 bulandan bobot badan ≥ 60 kg hingga ≤ 66 kg. Perlakuan pada penelitian ini adalah T0 (Tris kuning telur + antibiotik penicilin dan streptomycin), T1 (Tris kuning telur + ekstrak daun Binahong 1,28%) T2 (Tris kuning telur + ekstrak daun Binahong 2,57%), T3 (Tris kuning telur + ekstrak daun Binahong 3,85%), T4 (Tris kuning telur + ekstrak daun Binahong 5,10%). Parameter yang diamati adalah motilitas, viabilitas dan persentase hidup spermatozoa. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) antara T0 dengan T1 dan T2, namun terdapat perbedaan dengan T3 dan T4 (P<0,05) pada motilitas spermatozoa. Pemeriksaan viabilitas spermatozoa terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) antara T0 (perlakuan kontrol) dengan T1, T2, T3 dan T4. Perlakuan T1 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan T2, dan berbeda nyata (P<0,05) dengan T3 dan T4. Perlakuan T2 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan T3, namun berbeda nyata dengan T4. Pemeriksaan persen hidup spermatozoa tidak terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) antara T0 dengan T1 dan T2, namun berbeda nyata (P>0,05) dengan T3 dan T4. Perlakuan T1 tidak berbeda nyata (P<0,05) dengan T2, namun berbeda nyata (P>0,05) dengan T3 dan T4. Perlakuan T3 tidak berbeda nyata (P<0,05) dengan T4. Tidak adanya perbedaan yang nyata dapat disebabkan karena kandungan flavonoid dalam Binahong yang bekerja seperti antibiotik penicilin dan streptomycin, serta dapat berperan sebagai antioksidan karena kandungan utamanya yaitu quercetin. Perbedaan yang nyata antara T0 dengan perlakuan penambahan ekstrak daun Binahong dapat disebabkan karena penambahan ekstrak daun Binahongyang dosisnya tidak tepat dapat bersifat toksik bagi spermatozoa Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan ekstrak daun Binahong harus dibatasi untuk mempertimbangkan kualitas semen yang diencerkan. Dosis eksrak daun Binahong yang dapat ditambahkan dalam pengencer yaitu T1 (1,28%) dan T2 (2,5,7%) untuk hasil motilitas dan persentase hidup spermatozoa, sedangkan viabilitas menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan T0.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture |
ID Code: | 51835 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 10 Feb 2017 15:29 |
Last Modified: | 10 Feb 2017 15:29 |
Repository Staff Only: item control page