TINGKAH LAKU RUSA TIMOR (Rusa timorensis) BETINA YANG DISUPLEMENTASI MAGNESIUM, SENG DAN SELENIUM PADA SATU SIKLUS ESTRUS

SETIYONO , Achmad and SAMSUDEWA, Daud and ONDHO, Yon Soepri (2016) TINGKAH LAKU RUSA TIMOR (Rusa timorensis) BETINA YANG DISUPLEMENTASI MAGNESIUM, SENG DAN SELENIUM PADA SATU SIKLUS ESTRUS. Undergraduate thesis, Peternakan.

[img]
Preview
PDF
1664Kb
[img]
Preview
PDF
106Kb
[img]
Preview
PDF
140Kb
[img]
Preview
PDF
226Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

323Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

599Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

2953Kb

Abstract

ACHMAD SETIYONO. 23010112140314. 2016. Tingkah Laku Rusa Timor (Rusa timorensis) Betina yang Disuplementasi Magnesium, Seng dan Selenium pada Satu Siklus Estrus (Pembimbing : DAUD SAMSUDEWA dan YON SOEPRI ONDHO). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret - 31 Mei 2016 di Desa Margorejo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji tingkah laku rusa Timor betina selama satu siklus estrus serta mengetahui pengaruh suplementasi magnesium, seng dan selenium terhadap tingkah laku rusa Timor betina selama satu siklus estrus. Materi yang digunakan berupa rusa Timor (Rusa timorensis) betina yang telah disinkronisasi estrus dengan BCS 2 - 3,25 dan poel 2 sebanyak 10 ekor. Kondisi rusa sudah pernah melahirkan dan sehat fisik. Alat yang digunakan untuk pengamatan tingkah laku berupa kamera digital, kabel charger kamera digital, tabel ethogram, laptop, alat tulis serta jam digital. Alat yang digunakan dalam pembuatan mineral blok adalah pres mineral, kuas, gelas, tongkat penekan, gelas ukur, timbangan analitik dan timbangan digital dengan kapasitas 5 kg, oven, blender, plastic wrap, sendok. Bahan yang digunakan adalah bekatul, onggok kering, bungkil kedelai, premix, garam, molases, vitamin (A, D, E, dan K), mineral (magnesium, seng dan selenium), minyak sayur, kertas minyak, sabun cair, dan air. Alat yang digunakan saat pelaksanaan sinkronisasi adalah pencetak spon, spon vagina, jarum, benang, spuit 10 cc, mangkok, ember, box pengering, sarung tangan, aplikator sinkronisasi. Bahan yang digunakan adalah medroxy progesterone acetat (MPA), metanol, sabun cair, aquabidest, tissue, alkohol 70%, betadin dan KY Jell. Perlakuan yang diterapkan adalah T0 (kontrol) tanpa suplementasi mineral dan T1 dengan suplementasi mineral. Parameter tingkah laku yang diamati adalah urinasi, following, kissing other female, walking around the fence, shouting, standing heat, makan dan minum. Data urinasi, following, walking around the fence, kissing other female, shouting, makan dan minum dianalisis statistik dengan menggunakan Mann Whitney U-test. Data standing heat dianalisis deskriptif karena tidak terdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkah laku rusa Timor betina selama satu siklus estrus menampakkan tingkah laku urinasi, following, kissing other female, walking around the fence, shouting, standing heat, makan dan minum. Suplementasi mineral magnesium, seng dan selenium tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap shouting, sedangkan pada urinasi, following, kissing other female, walking around the fence, standing heat, makan dan minum menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa selama satu siklus estrus rusa Timor menunjukkan fluktuasi frekuensi urinasi, following, kissing other female, walking around the fence, shouting, standing heat, makan dan minum serta suplementasi magnesium, seng dan selenium dapat mempengaruhi tingkah laku estrus rusa Timor betina

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:51761
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:03 Feb 2017 09:31
Last Modified:03 Feb 2017 09:31

Repository Staff Only: item control page