RATNAWATI, ANNA (1998) HUBUNGAN ASPEK MANAJEMEN DENGAN CAKUPAN IMUNISASI TETANUS TOXOID II (TT2) IBU HAMIL OLEH KOORDINATOR IMUNISASI PUKESMAS DI WILAYAH KODIA DATI II SEMARANG TAHUN 1997/1998. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF - Published Version 30Kb |
Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id
Abstract
Cakupan imunisasi tetanus toxoid (TT2) ibu hamil tahun 1997/1998 Prop. Jawa Tengah sebesar 74,6% sedangkan cakupan yang dicapai Dinkes Dati II Semarang sebesar 75,8%. Dari 37 pukesmas yang di wilayah kodia Semarang 12 (32,42%) pukesmas belum mencapai target, sedangkan sisanya 25 (67,57%) telah mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80%. Beberapa faktor yang diperkirakan mempengaruhi hasil pencapaian cakupan imunisasi tetanus toxoid (TT2) ibu hamil antara lain: faktor masyarakat, petugas pelaksana, ketersediaan sarana dan faktor manajemen oleh koordinator imunisasi. Penyakit tetanus neonatorum selalu berada pada kelompok tiga besar penyebab utama kematian bayi dan merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal ( kematian bayi berumur kurang dari 1 bulan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aspek perencanaan, kerjasama, koordinasi dan evaluasi dengan cakupan imunisasi tetanus toxoid (TT2) ibu hamil oleh Koordinator Imunisasi Pukesmas. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional sampel penelitian sama dengan populasi yaitu sebanyak 37 responden. Dari hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: diskripsi aspek manajemen oleh Koordinator Imunisasi Pukesmas yaitu: aspek perencanaan yang berkategori baik 28 (75,7%) dan 9 (24,3%) berkategori sedang, aspek kerja sama katagori baik 29 (78,4%) dan 8 (21,6%) berkatagori sedang, aspek koordinasi 30 (81,1%) berkategori baik dan 7 (18,9%) berkatagori sedang, untuk aspek evaluasi 27 (73,0%) berkatagori baik dan 10 (27,0%) berkatagori sedang. Uji statistik chi-square yang dilakukan terhadap aspek manajemen dalam hubungannya dengan cakupan imunisasi tetanus toxoid (TT2) ibu hamil oleh kOordinator imunisasi dengan hasil uji menyatakan ada hubungan (p < 0,05) adalah: kerjasama, koordinasi dan evalusasi dengan keeratan hubungan masing-masing rendah dan agak rendah, sedangkan aspek perencanaan tidak ada hubungan (p > 0,05). Guna memperoleh hasi yang lebih baik dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi maka Dinkes perlu memberikan pelatihan bagi yang belum mendapatkan pelatihan imunisasi dan refreshing bagi yang sudah mendapat, serta meningkatkan bimbingan teknis dan administrasi. Kepala pukesmas perlu memberikan bimbingan dan pemantauan serta memotivasi terhadap koordinator imunisasi dan memantau pelaksanaan kegiatan imunisasi dengan PWS. Bagi koordinator imunisasi perlu segera melapor kepada Kepala Pukesmas bila target belum tercapai dan membahas dalam minilokakarya pukesmas dan kerja sama dengan pembina daerah binaan. Kata Kunci: TETANUS TOXOID
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 5172 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 22 Jan 2010 14:04 |
Last Modified: | 22 Jan 2010 14:04 |
Repository Staff Only: item control page