Wijitianti, Diah and Nugroho, Hadi and Setyawan, Reddy (2016) Arsitektural Elemen, Karakteristik, Dan Model Pengendapan Endapan Sub-Marine Lobe, Lapangan “X”, Area Kepala Burung, Provinsi Papua Barat. Undergraduate thesis, Faculty of Engineering Diponegoro University.
| PDF (Diah Wijitianti_(21100112130039)_Judul) 747Kb | |
PDF (Diah Wijitianti_(21100112130039)_BAB I) Restricted to Repository staff only 487Kb | ||
PDF (Diah Wijitianti_(21100112130039)_BAB II) Restricted to Repository staff only 734Kb | ||
PDF (Diah Wijitianti_(21100112130039)_BAB III) Restricted to Repository staff only 531Kb | ||
PDF (Diah Wijitianti_(21100112130039)_BAB IV) Restricted to Repository staff only 2165Kb | ||
PDF (Diah Wijitianti_(21100112130039)_BAB V) Restricted to Repository staff only 180Kb | ||
PDF (Diah Wijitianti_(21100112130039)_Daftar Pustaka) Restricted to Repository staff only 288Kb | ||
PDF (Diah Wijitianti_(21100112130039)_Lampiran) Restricted to Repository staff only 291Kb |
Abstract
Potensi hidrokarbon yang dimiliki di Cekungan Bintuni cukup besar sehingga penelitian mengenai kondisi geologi di daerah ini terus menerus dilakukan. Sistem pengendapan lautdalam, khususnya kipas bawah laut, sebagai salah satu sistem sedimentasi yang menyusun daerah ini dianggap memiliki potensi akan keberadaan batuan wadah yang baik. Penelitian dilakukan di Lapangan “X”, Area Kepala Burung, Provinsi Papua Barat, pada interval umur Paleosen. Penelitian ini dikhususkan pada lingkungan pengendapan sub-marine lobe¬ yang menjadi objek utama dalam penelitian tugas akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik endapan sub-marine lobe dengan melakukan analisis fasies dan arsitektural elemen. Selain itu tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui persebaran endapan sub-marine lobe dengan membuat suatu model pengendapan dengan melakukan pembuatan korelasi dan diagram pagar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif dan analisis, yakni data utama berupa data deskripsi batuan inti pada sumur Di-2, Di-3, dan Di-5. Selanjutnya dilakukan integrasi data wireline log pada seluruh sumur yang ada di Lapangan “X” untuk mengetahui persebaran endapan sub-marine lobe pada daerah penelitian. Korelasi dilakukan dengan arah Baratlaut – Tenggara dan Barat – Timur untuk mengetahui model pengendapan. Berdasarkan hasil analisis batuan inti, didapatkan lima (5) fasies utama yang menyusun daerah penelitian, yakni fasies 1 berupa batupasir sedang hingga kasar dengan klastika di bagian bawah lapisan, fasies2 berupa batupasir halus hingga sedang dengan strukutur laminasi dan gelembur, fasies 3 berupa paket heterolitik batupasir dan batulanau yang dibagi menjadi dua sub-fasies, yaitu fasies 3a dengan pasir mendominasi dan 3b dengan lanau mendominasi. Fasies 4 berupa batulanau dengan sedikit bioturbasi, dan fasies 5 berupa batulempung dengan banyak bioturbasi. Pembagian arsitektural elemen sub-marine lobe pada daerah penelitian dibagi menjadi on-axis, off-axis, dan distal. Setelah dilakukan korelasi, pada daerah penelitian terdapat sepuluh (10) sub-marine lobe yang dikelompokkan menjadi lima (5) sub-marine lobe complex dan dua (2) sub-marine lobe complex sets. Masing-masing hierarki dibatasi oleh lapisan pembatas yakni interlobe complex berupa fasies 5 batulempung. Pengendapan sub-marine lobe berarah Baratlaut – Tenggara dengan pola pengendapan secara compensational dan backstepping. Sementara pada skala sub-marine lobe complex sets pola pengendapan terjadi secara progradasional. Kata kunci: Area Kepala Burung, fasies, sub-marine lobe, batuan inti, arsitektural elemen, pola pengendapan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering |
ID Code: | 51537 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 18 Jan 2017 10:15 |
Last Modified: | 18 Jan 2017 10:15 |
Repository Staff Only: item control page