Analisis Implementasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar 2015

Alfiansyah, Gamasiano and Sudiro, Sudiro and Suryawati, Chriswardani (2017) Analisis Implementasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar 2015. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF
50Kb

Abstract

Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 2016 ABSTRAK Gamasiano Alfiansyah Analisis Implementasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar 2015 xv + 100 halaman + 10 tabel + 3 gambar + 6 lampiran Implementasi penanggulangan difteri di Kabupaten Blitar terkendala di manajemen pelaksanaan program dengan jumlah kasus difteri pada tahun 2015 mencapai 43 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan penanggulangan KLB difteri pada tahap persiapan, surveilans, investigasi, dan respon. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Informan utama penelitian adalah petugas kesehatan yang menangani KLB difteri baik di Dinas Kesehatan maupun Puskesmas. Informan triangulasi penelitian adalah bidan desa, kepala desa, ketua pkk, dan penderita atau keluarga penderita. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam dan observasi, dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi. Hasil menunjukkan bahwa ketersediaan SDM untuk menanggulangi difteri masih belum memadai baik dari segi jumlah dan latar belakang pendidikan, belum pernah dilakukan pelatihan surveilans, persediaan ADS dan eritromisin yang habis, kapasitas ruang isolasi yang terbatas, belum dilakukan surveilans aktif, terdapat masyarakat yang menolak imunisasi, belum dilakukan disinfeksi, dan pengetahuan masyarakat tentang difteri yang masih kurang. Penelitian ini merekomendasikan beberapa saran, yaitu bagi Dinas Kesehatan agar memberikan pelatihan spesifik surveilans kepada petugas kesehatan, mengupayakan terpenuhinya persediaan ADS dan eritromisin, membuat pola untuk mengawasi kontak erat, dan membuat ruang isolasi di rumah sakit swasta. Bagi Puskesmas diharapkan melakukan pengawasan terhadap kontak erat, mempunyai persediaan media amies dan eritromisin, disinfeksi terhadap barang-barang di rumah penderita, meningkatkan cakupan penyuluhan, dan melakukan pemberdayaan masyarakat dalam melakukan surveilans dan disinfeksiterhadap barang-barang di rumah penderita. Kata kunci : Kejadian Luar Biasa, Difteri, Evaluasi Kepustakaan : 77 (1986 – 2016) Diponegoro University Faculty of Public Health Master’s Study Program in Public Health Majoring in Administration and Health Policy 2016 ABSTRACT Gamasiano Alfiansyah Implementation Analysis of Diphtheria Outbreak Intervention at Work Area of Blitar District Health Office in 2015 xv + 100 pages + 10 tables + 3 figures + 6 appendices Implementation of diphtheria intervention in Blitar District was not optimal due to the program implementation management. Number of diphtheria cases in 2015 were 43 cases. The aim of this study was to analyse the implementation of diphtheria outbreak intervention at the stages of preparedness, surveillance, investigation, and response. This was a qualitative-descriptive study. Main informants consisted of health workers who handled diphtheria outbreak at either District Health Office (DHO) or health centres. Informants for triangulation purpose consisted of village midwives, head of village, head of PKK, patients, and patients’ family. Data were collected by conducting indepth interview and observation and analysed using a method of content analysis. The results of this study showed that there was no sufficient human resource to handle diphtheria from the aspects of quantity and educational background. There was no training of surveillance. There was no stock of ADS and erythromycin. Capacity of isolation room was limited. There was no active surveillance. There was any people who rejected to do immunisation. There was no disinfection. In addition, knowledge of a community about diphtheria was low. DHO needs to conduct specific training of surveillance for health workers, to provide ADS and erythromycin, to make a pattern for monitoring closed contacts, and to build isolation room at private hospitals. Furhermore, health centres need to monitor closed contacts, to provide Amies medium and erythromycin, to disinfect all stuffs at patients’ houses, to increase coverage of providing information, and to empower a community in order to conduct surveillance. Keywords : Outbreak; Diphtheria; Evaluation Bibliography: 77 (1986-2016)

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:Q Science > Q Science (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Public Health
ID Code:51395
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:10 Jan 2017 12:07
Last Modified:10 Jan 2017 12:07

Repository Staff Only: item control page