KESADARAN DAN PERILAKU ELEMEN PESANTREN DI PONDOK PESANTREN AL-ITQON SEMARANG DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN

LABIB, Muhammad and Budiyono, Budiyono and Anggoro, Didi Dwi (2016) KESADARAN DAN PERILAKU ELEMEN PESANTREN DI PONDOK PESANTREN AL-ITQON SEMARANG DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN. Masters thesis, Postgraduate Program .

[img]
Preview
PDF
487Kb
[img]
Preview
PDF
183Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

390Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

291Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

614Kb
[img]
Preview
PDF
120Kb
[img]
Preview
PDF
199Kb
[img]PDF
Restricted to Repository staff only

837Kb

Abstract

Manusia diciptakan Tuhan salah satunya sebagai khalifahatau pengelola lingkungan. Potensi-potensi sumberdaya lingkungan yang dimiliki dimanfaatkan oleh manusia sehingga terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup termasuk di Indonesia. Manusia menjadi salah satu faktor kerusakan lingkungan. etika lingkungan dapat menjadi alternatif solusi untuk mengontrol perilaku manusia terhadap lingkungan khususnya di pondok pesantren yang mencetak agen perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran kiai terhadap pengelolaan lingkungan; mengetahui perilaku lingkungan santri di pondok pesantren al-Itqon; serta membuat strategi dalam mengelola lingkungan hidup di pondok pesantren al-Itqon Semarang. Metode penelitian merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Analisis yang dilakukan dengan mendiskripsikan kesadaran kiai dan perilaku santri kemudian mencari alternatif strategi dengan menggunakan analisis SWOT. Penelitian menghasilkan bahwa kesadaran dan pemahaman kiai terhadap tujuan diciptakan manusia di bumi ini sebagai pengelola lingkungan. menurutnya pengelolaan lingkungan secara detail tersirat dalam al-Quran seperti menjaga kebersihan lingkungan dan berperilaku ramah lingkungan. dalam mengelola lingkungan hidup manusia harus cerdas menyikapi kondisi lingkungannya seperti ketika merokok, berhadapan dengan sampah atau ketika harus menggunakan sarana prasarana sesuai peruntukannya (tidak israf/tabdzir/itraf).Hasil mengenai perilaku santri pondok pesantren al-Itqon menunjukkan hasil yang signifikan (diatas median; 100), yakni pengetahuan santri tentang lingkungan sebesar 150,1. Perilaku santri dalam menjaga kebersihan sebesar 138,5. Perilaku dalam membuang sampah pada tempatnya sebesar 115. Perilaku santri dalam menggunakan air sebesar 94,8. Dan perilaku santri dalam kesadaran penggunaan energi sebesar 150,25. Skala prioritas strategi pengelolaan lingkungan di pondok pesantren al-Itqon diantaranya : a)Menjalin kerjasama dan membangun koorninasi antara pondok pesantren dengan masyarakat untuk diberikan pembelajaran pemahaman mengenai lingkungan hidup supaya dapat diaplikasikan dalah kehidupan nyata. b)Mengimplementasikan ajaran agama yang diperoleh dari ajaran kiai (dawuh), karena pemahaman ajaran agama tidak bertentangan dengan kinerja pengelolaan lingkungan. c) Menegakkan aturan yang berlaku secara terpadu, agar kesadaran ramah lingkungan tercipta di lingkungan pondok. d) Menjalain kerjasama berkelanjutan antara penghuni pondok pesantren dan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, hal itu dapat diwujudkan berupa ro’an (kerja bakti) secara berkala. e)Mengintegrasikan kurikulum lingkungan kedalam kurikulum pesantren. Atau menjelaskan ajaran agama dengan contoh lingkungan. dengan ini para santri akan memiliki kefahaman bahwa menaati aturan lingkungan juga berarti menaati aturan agama. Kata kunci :pondok pesantren, kesadaran, perilaku, pengelolaan lingkungan, SWOT God created human as caliph or manager of environmental life. The environmental resources that are exploited by human have caused environmental pollution and damage, including in Indonesia. Human has become one of the factors of environmental damage. Environmental ethics can be an alternative solution to control human behavior on the environment, especially in boarding schools, an institution that generate ‘agents of change’. This study aims to determine the awareness of kiai (teacher) towards environmental management; to determine the environmental behavior of santri (students) in Pondok Pesantren Al-Itqon; and to provide strategies of environmental management in Pondok Pesantren Al-Itqon Semarang. This study is a field research conducted by descriptive method and qualitative approach. The analysis is conducted by describing the awareness of kiai and the behavior of santri, then withdrawing an alternative strategies using SWOT analysis. The results showed that there are awareness and understanding of kiai on the purpose of humancreation on this earth as the environmental manager. According to kiai, the management of environmental is detailly implied in the Koran such as keeping the environment clean and to treat environment in a friendly behave. In managing the human environment, humanmust act intelligently in addressing the environmental conditions such as when smoking, dealing with garbage or when it should useinfrastructures for their designated purpose (not to be israf/tabdzir/itraf). The results of the behavior of santri in Pondok Pesantren al-Itqon showed a significant result (above median: 100). Scores for santri’sknowledge about the environment is 150.1. The behavior of students in maintaining the cleanliness is 138.5. The behavior in throwing waste in place is 115. The behavior in the use of water is 94.8, and the behavior in the awareness of energy use is150.25. The scales of strategic priorities in environmental management in Pondok Pesantren al-Itqon are: a) promoting cooperation and establish coordination between boarding school and the community to be given an understanding of the environment that can be applied in real life. b) Implementing religious teachings derived from the teachings of iyai (dawuh), because the understanding of religious teachings does not conflict with the environmental management. c) Enforcing the applied rules in an integrated manner, in order to create awareness of environmentally friendly in the lodge. d) Promotingcontinual cooperation between the inhabitants of the boarding school and the community in environmental management, it can be expressed as ro’an (communal work) on a regular basis. e) Integrating the environmental curriculum into the boarding school’s curriculum, or explaining the religious teaching by using environment as the example. Implementing these strategies will give understanding to students that to comply with environmental regulations means obeying the religious teaching. Keywords: pondok pesantren, awareness, behavior, environmental management, SWOT

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science
ID Code:51191
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:30 Dec 2016 09:33
Last Modified:30 Dec 2016 09:33

Repository Staff Only: item control page