PENGARUH BERBAGAI JENIS MEDIA TEMPAT PERINDUKAN YANG DIBERI MAKAN ALAMI DAN YANG DIBERI MAKANAN BUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti Linnaeus

HALLIMUDDIN, HALLIMUDDIN (1997) PENGARUH BERBAGAI JENIS MEDIA TEMPAT PERINDUKAN YANG DIBERI MAKAN ALAMI DAN YANG DIBERI MAKANAN BUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti Linnaeus. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
29Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) Adalah suatu Penyakit Yang ditularkan oleh Aedes aegypti (L) sebagai vektor utama dan Aedes Albopictus sebagai vektor sekunder. Nyamuk Aedes aegypti (L) dewasa berukuran lebih kecil dibandingkan dengan nyamuk rumah (culex quinqueefas ciatas), mempunyai warna dasar hitam dengan bintik-bintik putih pada bagian-bagian badannya terutama kakinya. Daur hidup nyamuk Aedes aegypti (L), dimulai dari teru, larva, pupa dan dewasa. Tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti (L) adalah di tempat penampungan air (TPA) yang mengandung air jernih atau air yang sedikit terkontaminasi, bukan pada genangan-genangan air ditanah. Perkembanan nyamuk Aedes aegypti (L) terutama larvanya dipengaruhi oleh makanan yang terdapat pada media tertama mikroorganisme yaitu bakteri dan spora jamur. Disamping itu suhu media tempat perindukan yang optimal berkisar antara 25 – 27 derajat celcius. Merupakan keadaan optimal untuk perkembangan larva nymuk Aedes aegypti (L). pH air media tempat perindukan juga memepengaruhi perkembangan larva. Dikarenakan penyebaran nyamuk Aedes aegypti (L) meliputi kawasan dari daerah pantai sampai dengan daerah pegunungan, maka penulis ingin meneliti apakah dari daerah satu dengan daerah lainnya yang berbeda karakteristiknya karena letak geografis dan pengaruh alam mempunuai pengaruh yang berbeda terhadap perkembangan larva nyamuk Aedes aegypti (L). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi experimental research) dengan rancangan penelitian The One Shot Case Study, yaitu penelitian terhadap perkembangan larva nyamuk diberikan makanan alami yang diambil dari tempat asalnya berupa mikroorganisme dan diberi makanan buatan seperti yang dilakukan di laboratorium berupa dog food yang telah digiling halus dengan takaran 0,2 mg larva. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh berbagai jenis media tempat perindukan baik yang diberi makanan alami maupun yang diberi makanan buatan terhadap perkembangan larva nyamuk Aedes aegypti (L). Media-media tempat perindukkan tersebut berasal dari Sengi, Rawa pening, Semarang, Blora dan Salatiga. Pada media tempat perindukan yang diberi makanan alami, media yang paling baik adalah media dari Blora, sedangakn media tempat perindukan uang diberi makanan buatan, media yang paling baik adalah media yang berasal dari Semarang dan Sengi. Sehubungan dengan hasil penelitian tersebut bahwa media dari Blora adalah media yang paling baik sebagai media tempat perinduakn bagi perkembangan larva nyamuk Aedes aegypti (L) dan pemberian makanan buatan dapat memberikan pangaruh yang lebih baik bagi perkembangan larva nyamuk Aedes aegypti (L) yaitu menurunkan angka kematian larva dan mempercepat pertumbuhan larva. Kata Kunci: AEDES AEGYPTI

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:5114
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:22 Jan 2010 11:22
Last Modified:22 Jan 2010 11:22

Repository Staff Only: item control page