STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN OBYEK WISATA GUCI KABUPATEN TEGAL

SARI, RIFKI DIAH TITI (2009) STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN OBYEK WISATA GUCI KABUPATEN TEGAL. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
92Kb

Official URL: http://mpwk.undip.ac.id

Abstract

Pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Tegal memiliki prospek yang bagus dan dapat diandalkan untuk mendukung keberhasilan pembangunan di berbagai sektor. Salah satu daerah wisata yang memberi kontribusi terhadap pendapatan daerah melalui retribusinya adalah Kawasan Obyek Wisata Guci. Kawasan ini terletak di antara Desa Guci Kecamatan Bumijawa dan Desa Rembul Kecamatan Bojong. Dibandingkan dengan kawasan obyek wisata lain, kawasan ini mempunyai berbagai potensi alam dan didukung dengan kehidupan masyarakatnya yang agraris. Berbagai obyek dan atraksi wisata yang tersedia di kawasan ini juga sangat menarik, antara lain Hotel Duta Wisata Guci, wana wisata Guci, pendakian Gunung Slamet dan Bukit Perkasa, pemandian air panas dari sumber mata air Gunung Slamet, Sendang (Kasepuhan dan Pengasihan), Curug (Kembar, Pengantin, Amba, dan Sigeyong), dan Goa Sigeyong. Selain itu kawasan ini merupakan kawasan konservasi, berupa cagar alam, sehingga mampu menjadi daya tarik wisatawan, terutama menyangkut kelengkapan, keunikan dan keragaman obyek dan atraksi yang dimilikinya. Kondisi obyek wisata di Kawasan Obyek Wisata Guci beberapa tahun terakhir ini (2001) mengalami kemerosotan yang cukup memprihatinkan, terbukti dengan menurunnya jumlah kunjungan wisatawan. Penyebabnya adalah kurang optimalnya pengelolaan, cenderung berdiri sendiri-sendiri dan kurangnya pelibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata sehingga dinilai kurang kompetitif; terbatasnya kemampuan pengelolaan dikarenakan kurangnya kerjasama antara pihak pemerintah dan swasta; rusaknya alam dan terkesan kotor, kurangnya kebersihan dan perawatan kawasan; terbatasnya sarana dan prasarana pendukung seperti kondisi jalan yang relatif sempit dan rusak serta moda transportasi yang kurang dan kualitasnya yang buruk sehingga waktu tunggunya lama. Perkembangan kawasan tersebut juga menimbulkan berbagai perubahan, seperti perubahan penggunaan lahan dan bercampurnya berbagai fungsi bangunan dengan berbagai aktivitas yang ada sehingga cenderung tumbuh permukiman kumuh, tuntutan penyediaan sarana dan prasarana dan perubahan pola kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya. Pemenuhan permintaan wisatawan disesuaikan dengan kondisi fisik kawasan tersebut dan berkaitan dengan kualitas sarana dan prasarana yang ada, kegiatan yang diinginkan, kondisi kawasan wisata, serta harapan-harapan bagi pengembangan pariwisata. Maka agar tercipta pembangunan dan pengembangan kawasan wisata yang terpadu sesuai dengan Program PERTIWI (Pertanian, Industri dan Wisata) serta kebijakan-kebijakan pemerintah Kabupaten Tegal, diperlukan suatu identifikasi potensi wisata serta menentukan strategi pengembangan yang dapat memaksimalkan potensi wisata yang ada serta mampu mengenalkan kawasan obyek wisata ini pada khalayak luas. Oleh sebab itu, maka pertanyaan dalam penelitian (Research Question) adalah strategi apa saja yang akan diterapkan untuk mengembangkan Kawasan Obyek Wisata Guci sehingga dapat memberikan nilai kompetitif bagi Kabupaten Tegal. Potensi Kawasan Obyek Wisata Guci mencakup kegiatan di sektor pariwisata dan sektor pertanian. Salah satu bentuk pemanfaatan potensi yang ada adalah dengan menentukan strategi pengembangan Kawasan Obyek Wisata Guci yang berbasis pada potensi wisata alam dan pertanian. Hasil yang diharapkan dari penentuan strategi pengembangan Kawasan Obyek Wisata Guci adalah untuk meningkatkan nilai kompetitif Kawasan Obyek Wisata Guci terhadap kluster lain yang ada di Kabupaten Tegal dan sekitarnya, selain itu juga dapat memaksimalkan potensi wisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal dalam kegiatan pariwisata. Tahapan analisis yang dilakukan dalam penentuan strategi pengembangan Kawasan Obyek Wisata Guci mencakup identifikasi potensi obyek wisata yang ada dengan menggunakan anaisis klasifikasi serta kecenderungan perkembangan untuk mengetahui kondisi produk dan pasar wisata dengan menggunakan analisis BCG. Penggalian potensi dan peluang yang dikombinasikan dengan memperhatikan kelemahan yang dimiliki juga ancaman dari lingkungan sekitar, memberikan suatu konsep, inovasi dalam mengembangkan Kawasan Obyek Wisata Guci. Perpaduan matriks SWOT dan matriks Internal-Eksternal (I-E) yang telah dilakukan akan menghasilkan strategi jangka pendek dan jangka panjang. Temuan studi yang didapat, menunjukkan bahwa Kawasan Obyek Wisata Guci merupakan potensi wisata tinggi yang menawarkan beragam aktivitas pariwisata namun memiliki kelemahan yaitu menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut (dari tahun 2001) akibat dari: kurang dikembangkannya obyek dan atraksi wisata yang ada (seperti: curug, sendang, goa, pendakian Gunung Slamet dan Bukit Perkasa, serta Wana Wisata); kurangnya modifikasi obyek dan atraksi wisata alam dengan buatan, seperti: waterboom air panas, area outbond, wisata pertanian (agro wisata) dengan konsep seperti taman buah Mekarsari Jonggol, dan adanya penginapan alternatif model homestay dengan menawarkan nuansa alami pedesaan dengan tarif yang kompetitif); kurangnya promosi Kawasan Obyek Wisata Guci pada segmen yang lebih luas (10-60 th); kurangnya skala pemasaran yang lebih luas lagi hingga nasional bahkan internasional melalui keterpaduan promosi terhadap jalur wisata pantai utara (pantura) dan pantai selatan (pantsel); kurangnya tingkat dukungan aksesibilitas dan pencapaian baik ke Kawasan Obyek Wisata Guci maupun di dalam Kawasan Obyek Wisata Guci; serta kurangnya tingkat dukungan sarana dan prasarana penunjang di Kawasan Obyek Wisata Guci. Oleh karena itu dalam mencapai tujuan yang diharapkan, perlu adanya suatu perubahan dalam hal peningkatan, pembenahan dan perbaikan permintaan wisata, sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke kawasan tersebut dan kebutuhan wisatawan dapat terpenuhi (misalnya: kualitas, keunikan dan keragaman Obyek Daya Tarik Wisata, sarana dan prasarana penunjang, serta aksesibilitas dan pencapaian yang mudah). Perbaikan permintaan wisata juga dilakukan melalui promosi kepada khalayak yang lebih luas secara bersamaan atau terpadu, selain itu juga perlu adanya promosi melalui atraksi tambahan mingguan dalam mengatasi turunnya pengunjung pada waktu bukan musim liburan serta pemberdayaan masyarakat setempat dalam kegiatan wisata Guci. Kata Kunci : Kawasan, Obyek Wisata, Guci, Kabupaten Tegal, Strategi, Pengembangan, Kompetitif

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:Kawasan, Obyek Wisata, Guci, Kabupaten Tegal, Strategi, Pengembangan, Kompetitif. Location, Tourism Object, Guci, Tegal Regency, Strategy, Development, Competitive.
Subjects:G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:5106
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:22 Jan 2010 11:27
Last Modified:21 Jun 2011 13:18

Repository Staff Only: item control page