PENGELOLAAN BANJIR DAN KEKERINGAN DI WILAYAH SUNGAI JRATUNSELUNA

Abstract

Tulisan ini membahas berbagai upaya dalam mengelola Sumber Daya Air (SDA) Wilayah Sungai (WS) Jratunseluna guna menanggulangi permasalahan banjir dan kekeringan yang ada di WS Jratunseluna. Pengelolan sumber daya air harus direncanakan dan dilaksanakan secara terintegrasi di dalam suatu wilayah sungai sejalan dengan aturan yang ada pada UU. No. 7, Tahun 2004 berupa konservasi SDA,pendayagunaan SDA, pengendalian daya rusak air, sistem informasi dan peran serta masyarakat. Berbagai rencana upaya fisik dan non-fisik yang direncanakan guna menanggulangi permasalahan banjir dan kekeringan yang ada di WS Jratunseluna berupa konservasi lahan, pembangunan waduk, peningkatan kapasitas pengaliran sungai, penyusunan sistem informasi dan peningkatan peran serta masyarakat dalam kegiatan pengelolaan SDA. Kegiatan konservasi merupakan upaya penanggulangan banjir dan kekeringan yang melestarikan lingkungan tetapi butuh waktu lama untuk mendapatkan manfaatnya. Sebelum manfaat konservasi SDA belum bekerja optimal maka masalah bnjir dan kekeringan perlu ditanggulangi dengan pembangunan waduk dan embung, peningkatan dan pemeliharaan sungai serta peningkatan kinerja sistem air balm maupun jaringan irigasi. Teknik pengambilan keputusan suatu sistem pengelolaan (management) yang mutahir perlu ditunjang dengan sistem ingormasi data dasar yang lengkap. Sistem data dasar canggih dan lengkap yang online serta spasial perlu dikembangkan. Peran serta masyarakat perlu di tingkatkan agar semua rencana pengelolaan banjir clan kekeringan di WS Jratunseluna dapat maksimal kinerjanya. Di era demokrasi Indonesia, semua upaya pengelolaan demokrasi tidak akan maksimal manfaatnya tanpa peran serta masyarakat mulai proses perencanaan, pembangunan sampai proses operasi dan pemeliharaaan.