nasional Unsoed 2015 PERBEDAAN RESPONS FISIOLOGIS DAN DAYA TAHAN PANAS SAPI POTONG DAN PERAH DI “UPT.PT-HMT JEMBER”

Abstract

ABSTRAK Peningkatkan keberhasilan pengembangan peternakan di masa yang akan datang khususnya di Kabupaten Jember harus didukung oleh daya tahan panas yang tinggi dan respon fisologis yang baik dari sapi potong dan perah yang dikembangkan. Untuk itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengukur perbedaan daya tahan panas dan respon fisiologis sapi potong dan perah di UPT. PT-HMT Jember. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 ekor sapi potong dan 17 ekor sapi perah. Variabel yang diukur yaitu aspek lingkungan abiotik (suhu udara, kelembaban relatif dan temperature humidity index) dan aspek fisiologis sapi potong dan perah (suhu rektal, frekuensi nafas, frekuensi nadi dan daya tahan panas sapi). Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan nyata (P<0,05) pada suhu rektal, koefisien Rhoad, dan koefisien Benezra namun tidak ada perbedaaan nyata pada frekuensi nafas dan frekuensi nadi antara sapi potong dan sapi perah di UPT.PT-HMT Jember. Suhu rektal sapi potong dan perah masing-masing 38,76 dan 38,90 oC, frekuensi nafas masing-masing 38,67 dan 31,90 kali/menit, frekuensi nadi masing-masing 99,29 dan 73,8 kali/menit. Koefisien Rhoad masing-masing 97,00 dan 95,82 serta koefisien Benezra masing-masing 2,57 dan 2,50. Dapat disimpulkan bahwa sapi potong lebih mampu mempertahankan tubuhnya dalam kondisi normal dibandingkan sapi perah. Kata Kunci : Respons Fisiologis, Daya Tahan Panas, Sapi Potong dan Perah