PENGGUNAAN BAHASA GA’AI DALAM ACARA ADAT OLEH MASYARAKAT TUTUR DAYAK GA’AI DI DESA LONG LEMBU PROVINSI KALIMANTAN UTARA(KAJIAN ETNOGRAFI KOMUNIKASI)

Abstract

Penggunaan bahasa dalam suatu masyarakat berkaitan erat dengan masyarakat penuturnya dan keadaan sosial-budaya yang dianut oleh masyarakat tersebut. Penelitian ini memfokuskan pada kajian etnografi komunikasi dan didukung teori sosiolinguistik. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan teori komponen komunikasi dan alih kode dalam tiga acara yaitu Tai Paa Petai (melayat), Peteng (lamaran), dan Ngoaq (rapat adat) di Desa Long Lembu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan perolehan data menggunakan teknik pengumpulan data secara etnografis yaitu observasi partisipasi, introspeksi, wawancara, dan analisis dokumen. Kemudian, data dianalisis menggunakan teknik analisis data yang lazim digunakan dalam penelitian etnografi yaitu deskripsi, analisis, dan interpretasi. Hasil analisis menghasilkan penemuan yaitu: (1) Komponen komunikasi yang menentukan penggunaan bahasa pada acara adat di desa Long Lembu adalah genre. Komponen Participants dan instrumentalities merupakan komponen yang menghubungkan ketiga acara adat tersebut; (2) Peran alih kode dalam komponen komunikasi berdasarkan ketiga genre tersebut ditemukan penggunaan Bahasa Ga’ai menjadi matrix (bahasa inti) dan Bahasa Indonesia sebagai embedded (pelengkap). Penggunaan Bahasa Ga’ai pada acara adat Tai Paa Petai muncul sangat dominan, pada acara Peteng dominan, dan acara Ngoaq cukup dominan; (3) Hubungan antara komponen komunikasi dan alih kode dalam penggunaan bahasa dalam acara adat di desa Long Lembu yaitu berkaitan dan saling mendukung.