KOMBINASI INULIN DARI UMBI DAHLIA DAN Lactobacillus sp. TERHADAP PERKEMBANGAN BAKTERI USUS HALUS DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN PADA AYAM KEDU

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji kombinasi inulin umbi dahlia dan Lactobacillus sp. terhadap perkembangan bakteri usus halus dan pertambahan bobot badan pada ayam kedu periode grower. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 sampai November 2015 di Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Ternak yang digunakan pada penelitian ini adalah ayam Kedu betina sebanyak 120 ekor dengan umur 3 bulan (12 minggu), rata-rata bobot badan awal 825 ± 270,80 g dengan (CV= 5,77%). Alat yang digunakan pada tahap pemeliharaan antara lain timbangan, termometer, hygrometer, tempat pakan dan minum. Ransum penelitian terdiri dari 2 jenis yaitu formula ransum 1 (ransum peternak) dan formula ransum 2 (ransum perbaikan). Ransum penelitian diberikan kombinasi prebiotik dan probiotik. Lactobacillus sp. sebagai sumber probiotik. Umbi Dahlia variabilis sebagai sumber inulin diberikan dalam bentuk tepung. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Tiap ulangan terdiri dari 6 ekor ayam Kedu betina. Perlakuan yang diberikan yaitu T1: ransum formula peternak, T2: ransum perbaikan, T3: T1 dan 1,2 % tepung dahlia sebagai sumber inulin dan Lactobacillus sp. 1,2 ml, dan T4: T2 dan 1,2 % tepung dahlia sebagai sumber inulin dan Lactobacillus sp. 1,2 ml, Lactobacillus sp. 1,2 ml sama dengan 106 cfu/g. Parameter yang diukur adalah populasi bakteri asam laktat (BAL) dan Escherichia coli, laju digesta dan pertambahan bobot badan (PBB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi inulin umbi dahlia dan Lactobacillus sp. berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap populasi bakteri asam laktat (BAL) tertinggi pada perlakuan T4 (24,06 x 105 cfu/g) dan terendah T2 (6,25 x 105 cfu/g), jumlah populasi Escherichia coli tertinggi pada perlakuan T1 (19,81 x 102 cfu/g) dan terendah T4 (5,31 x 102 cfu/g). Demikian pula laju digesta dengan waktu terlama pada perlakuan T4 (327,5 menit) dan waktu tercepat T1 (263 menit), sedangkan pertambahan bobot badan dengan tertinggi pada T3 (567,16 g) dan terendah T1 (329,71 g). Kesimpulan penelitian bahwa penambahan kombinasi 1,2% tepung dahlia sebagai sumber inulin dan Lactobacillus sp. 1,2 ml (106 cfu/ ml) tampak lebih efektif pada ransum perbaikan dilihat dari peningkatan pulasi bakteri asam laktat (BAL), menurunkan populasi Escherichia coli, dan memperlambat laju digesta serta memperbaiki pertambahan bobot badan (PBB) dibandingkan pemberian ransum peternak pada ayam Kedu betina periode grower.