JULIANTO, Julianto and HARJANTI, Dian Wahyu and SAMBODHO, Priyo (2016) PENGARUH DIPPING MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn.) TERHADAP TOTAL BAKTERI DAN JAMUR DALAM SUSU SAPI PERAH PENDERITA MASTITIS SUBKLINIS. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan & Pertanian Undip.
| PDF 274Kb | |
| PDF 16Kb | |
| PDF 138Kb | |
PDF Restricted to Registered users only 174Kb | ||
PDF Restricted to Registered users only 43Kb | ||
PDF Restricted to Registered users only 458Kb |
Abstract
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas antiseptik ekstrak daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) terhadap penurunan jumlah bakteri dan jamur. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah diperolehnya antiseptik berbahan herbal sebagai pengganti larutan dipping sintetis. Penelitian dilaksanakan pada 13 - 24 Desember 2015 di UPTD Mulyorejo, Kabupaten Semarang. Materi yang digunakan adalah 16 ekor sapi mastitis subklinis, ekstrak daun Belimbing Wuluh, povidone iodine. Perlakuan penelitian yaitu konsentrasi dipping K1 (1% = 1 ml ekstrak daun Belimbing Wuluh + 99 ml akuades), K3 (3% = 3 ml ekstrak daun Belimbing Wuluh + 97 ml akuades), K5 (5% = 5 ml ekstrak daun Belimbing Wuluh + 95 ml akuades) dan K+ (cairan povidone iodine 5%). Pengambilan sampel setiap 3 hari sekali pada hari ke-0 (H0), hari ke-3 (H3), hari ke-6 (H6) dan hari ke-9 (H9). Parameter yang diamati adalah jumlah total bakteri dan jamur. Metode penelitian meliputi persiapan materi dengan menentukan 16 ekor sapi mastitis subklinis, ekstrak daun Belimbing Wuluh yang kemudian dijadikan larutan dipping dengan konsentrasi yang telah ditentukan. Pelaksanaan meliputi analisis sampel dengan melakukan perhitungan Total Plate Count (TPC) dan perhitungan total kapang dan khamir (yeast and mold). Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan analisis ragam (anova) dengan model RAL pola Split-Plot in Time yang dibagi menjadi dua petak yaitu konsentrasi ekstrak daun Belimbing Wuluh (main plot) dan waktu pengambilan sample (subplot) dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Data yang diperoleh kemudian ditransformasi dengan tujuan mengubah skala pengukuran data asli menjadi bentuk lain untuk memenuhi asumsi perhitungan analisis ragam. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat interaksi antara perlakuan pemberian konsentrasi dengan perlakuan hari pengamatan. Perlakuan konsentrasi dengan level berbeda tidak memiliki pengaruh nyata (P>0,05) terhadap penurunan jumlah bakteri dan jamur. Perlakuan lama dipping berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap penurunan jumlah bakteri. Hal ini ditunjukan pada penurunan nilai rata-rata bakteri dari 21.287x103 cfu/ml (H0) menjadi 46x103 cfu/ml (H9). Atau menurun sebanyak 99,78%. Tidak terdapat pengaruh nyata (P>0,05) pemberian konsentrasi dengan level berbeda terhadap penurunan jumlah jamur. Disimpulkan bahwa ekstrak daun Belimbing Wuluh memiliki efektivitas sebagai antibakteri tetapi belum terbukti sebagai antijamur. Konsentrasi ekstrak daun Belimbing Wuluh pada taraf 1% mampu menurunkan jumlah bakteri setara dengan penggunaan povidone iodine dengan konsentrasi 5%. Ekstrak daun Belimbing Wuluh dapat digunakan sebagai pengganti larutan dipping sintetis.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture |
ID Code: | 50821 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 18 Nov 2016 08:21 |
Last Modified: | 18 Nov 2016 08:21 |
Repository Staff Only: item control page