HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI SERAT KASAR DAN LEMAK KASAR DENGAN KANDUNGAN LEMAK SUSU SAPI PERAH DI KECAMATAN KANDANGAN DAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG

TRIHATMOJO, Muhammad Irfa and HARJANTI, Dian Wahyu and BUDIARTI, Christiana (2016) HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI SERAT KASAR DAN LEMAK KASAR DENGAN KANDUNGAN LEMAK SUSU SAPI PERAH DI KECAMATAN KANDANGAN DAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan & Pertanian.

[img]
Preview
PDF
252Kb
[img]
Preview
PDF
9Kb
[img]
Preview
PDF
108Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

105Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

172Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

3974Kb

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji hubungan konsumsi serat kasar (SK) dan lemak kasar (LK) pakan dengan kandungan lemak susu pada sapi perah di Kabupaten Temanggung. Penelitian dilakukan pada bulan Februari – Maret 2015 di Kecamatan Kandangan dan Kedu, Kabupaten Temanggung dan analisis dilakukan di Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner Boyolali dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 33 ekor sapi laktasi dengan kriteria bulan laktasi dan paritas ke 2 sampai 4. Pakan yang digunakan berupa hijauan dan konsentrat. Peralatan yang digunakan terdiri dari lactoscan, timbangan gantung (dengan kapasitas 50 kg dan kepekaan 100 g) dan timbangan analitik (dengan kapasitas 5 kg dan kepekaan 0,01 g) untuk menghitung pakan yang akan dianalisis. Pita ukur untuk mengukur lingkar dada sapi perah. Penelitian dilaksanakan selama 14 hari disetiap peternakan. Parameter yang diamati meliputi konsumsi SK, konsumsi LK dan kandungan lemak susu. Hasil penelitian menunujukkan bahwa konsumsi bahan kering BK, SK dan LK pakan masing-masing 21,52 kg/ekor/hari, 6,21 kg/ekor/hari dan 0,43 kg/ekor/hari dengan rata-rata kadar lemak susu 3,8%. Konsumsi SK dengan lemak susu memiliki hubungan kuadratik yang sangat nyata (P<0,01) dengan korelasi yang kuat (r=0,699) dan koefisien determinasi (R2=0,489). Konsumsi LK dengan lemak susu juga memiliki hubungan kuadratik yang sangat nyata (P<0,01) dengan koefisien korelasi yang kuat (r=0,789) dan koefisien determinasi (R2=0,618). Semakin tinggi SK yang diberikan maka kandungan lemak susunya semakin tinggi, tetapi pada konsumsi SK sebanyak 12,5 kg dapat membentuk kandungan lemak susu sebesar 0,475 kg, setelah itu kandungan lemak susu mengalami penurunan. Semakin tinggi LK yang diberikan maka kandungan lemak susunya semakin tinggi, tetapi pada konsumsi LK sebanyak 1,06 kg dapat membentuk kandungan lemak susu sebesar 0,537 kg dan selanjutnya kandungan lemak susu mengalami penurunan. Simpulan dari penelitian ini adalah hubungan membentuk pola hubungan kuadratik, konsumsi SK dan LK memiliki hubungan yang sangat nyata dan kuat terhadap kandungan lemak susu. Konsumsi SK sebesar 12,5 kg dapat membentuk kandungan lemak susu sebesar 0,475 kg dan konsumsi LK sebesar 1,06 kg dapat membentuk kandungan lemak susu sebesar 0,537 kg. Saran sebaiknya peternak lebih memperhtikan konsumsi SK dan LK pakan untuk ternak, karena konsumsi SK dan LK sangat berperan penting dalam proses pembentukan kandungan lemak susu, sehingga bisa didapatkan kandungan lemak susu yang optimal sesuai dengan potensi genetik sapi perah.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:50689
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:28 Oct 2016 15:46
Last Modified:28 Oct 2016 15:46

Repository Staff Only: item control page