PENAMBAHAN EKSTRAK UMBI UBI JALAR UNGU TERHADAP KECERNAAN PROTEIN DAN MASSA PROTEIN DAGING PADA AYAM BROILER DENGAN KEPADATAN KANDANG BERBEDA

SAPUTRA, Yoga and SUTHAMA, Nyoman and SUKAMTO, Bambang (2016) PENAMBAHAN EKSTRAK UMBI UBI JALAR UNGU TERHADAP KECERNAAN PROTEIN DAN MASSA PROTEIN DAGING PADA AYAM BROILER DENGAN KEPADATAN KANDANG BERBEDA. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan & Pertanian.

[img]
Preview
PDF
51Kb
[img]
Preview
PDF
86Kb
[img]
Preview
PDF
117Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

103Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

115Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

377Kb

Abstract

Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengkaji pengaruh penambahan ekstrak umbi ubi jalar ungu (EUJU) dalam ransum terhadap konsumsi protein, kecernaan protein, massa protein daging (MPD) dan pertambahan bobot badan harian (PBBH) pada ayam broiler yang dipelihara dengan kepadatan kandang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2015 sampai 30 Agustus 2015 di Kandang Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Ternak penelitian adalah 288 ekor ayam broiler unsex strain Lohmann umur 14 hari yang dipelihara pada kandang petak (100 x 100 x 100 cm) dan kandang battery untuk pengukuran kecernaan protein. Ransum yang digunakan tersusun dari jagung giling, bekatul, tepung ikan, poultry meat meal (PMM), meat bone meal (MBM) dan bungkil kedelai. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial (2 x 3) dengan faktor pertama 2 level kepadatan kandang yaitu 8 ekor/m2 (D1) dan 16 ekor/m2 (D2), faktor kedua 3 level pemberian EUJU yaitu tanpa pemberian EUJU (A0), 25 ml/kg ransum EUJU (A1) dan 50 ml/kg ransum EUJU (A2). Kombinasi perlakuan ada 6 antara lain D1A0, D1A1, D1A2, D2A0, D2A1 dan D2A2. Data diuji statistik dengan analisis ragam dilanjutkan uji Duncan untuk mengetahui perbedaaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara level pemberian EUJU dan kepadatan kandang untuk semua parameter. Faktor penambahan EUJU berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi protein, kecernaan protein, MPD dan PBBH. Namun, perlakuan kepadatan kandang hanya berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan protein tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap parameter yang lain. Konsumsi protein (g/ekor/hari) A1 (17,01) dan A2 (17,04) nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan A0 (16,71), sedangkan kecernaan protein (g N/100 g konsumsi) nyata (P<0,05) lebih tinggi A1 (10,48) kemudian A2 (10,26) dan A0 (9,98) paling rendah. Demikian pula MPD (g/ekor) dan PBBH (g/ekor/hari) pada A1 (158,34 dan 50,67) nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan A0 (139,09 dan 47,99) dan A2 (141,73 dan 48,09). Kecernaan protein (g N/100 g konsumsi) pada perlakuan kepadatan kandang D1 (10,37) nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan D2 (10,11). Kesimpulan penelitian bahwa penambahan EUJU sampai level 25 ml/kg ransum mampu meningkatkan kecernaan protein, MPD dan PBBH, tetapi penambahan level EUJU 50 ml/kg ransum menunjukkan penurunan produktivitas.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:50647
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:26 Oct 2016 14:16
Last Modified:26 Oct 2016 14:16

Repository Staff Only: item control page