PENGGUNAAN TEPUNG DAUN UBI JALAR (Ipomoea batatas) TERFERMENTASI OLEH Aspergillus niger DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI KARKAS AYAM KAMPUNG SUPER

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji level penggunaan tepung ubi jalar terfermentasi terhadap produksi karkas ayam kampung super. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – April 2016 di Kandang Produksi Ternak Unggas dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan adalah 150 ayam kampung super umur 35 hari (5 minggu) dengan bobot badan 441,16 ± 32,56 g koefisien keragaman (CV) sebesar 7,92%. Bahan pakan yang digunakan adalah jagung kuning, bekatul, tepung ikan, ampas kecap, bungkil kedelai, premix dan tepung daun ubi jalar fermentasi. Model rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, yaitu perlakuan T0 = ransum kontrol; T1 = ransum dengan daun ubi jalar tanpa fermentasi 10%; T2 = ransum dengan daun ubi jalar fermentasi 10%; T3 = ransum dengan daun ubi jalar tanpa fermentasi 13%; T4 = ransum dengan daun ubi jalar tanpa fermentasi 16%. Data dianalisis dengan menggunakan uji F dan dilanjutkan dengan uji beda Duncan. Hasil penelitian menjunjukkan bahwa bobot badan akhir T0, T1, T2, T3 dan T4 adalah 1.015,60 g, 933,60 g, 1.040,60 g, 971,60 g dan 968,20 g. Bobot karkas T0, T1, T2, T3 dan T4 adalah 613,00 g, 563,20 g, 598,40 g, 595,20 g dan 573,80 g. Bobot non karkas T0, T1, T2, T3 dan T4 adalah 397,60 g, 369,00 g, 402,60 g, 370,80 g dan 364,20 g. Hasil analisis menunjukkan penggunaan tepung daun ubi jalar terfermentasi hingga level 16% tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot badan akhir dan bobot non karkas, namun memberikan pengaruh yang nyata (p<0,05) terhadap bobot karkas ayam kampung persilangan. Simpulan dari penelitian ini adalah tepung daun ubi jalar fermentasi dapat digunakan hingga level 13% dalam ransum ayam kampung super, tanpa menggangu bobot badan akhir, bobot karkas dan bobot non karkas.