RISWANTO, Riswanto and RIANTO, Edy and ARIFIN, Mukh (2016) KADAR HEMATOKRIT, GLUKOSA DAN UREA DARAH KAMBING KACANG YANG MENDAPAT PAKAN DENGAN SUMBER PROTEIN BERBEDA. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan & Pertanian.
| PDF 1281Kb | |
| PDF 271Kb | |
| PDF 736Kb | |
PDF Restricted to Registered users only 484Kb | ||
PDF Restricted to Registered users only 360Kb | ||
PDF Restricted to Registered users only 1080Kb |
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai September 2015, di Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh pemberian sumber protein yang berbeda dalam ransum terhadap parameter darah (kadar hematokrit, glukosa darah dan urea darah) sebagai indikator status gizi pada kambing Kacang. Kambing Kacang jantan sebanyak 12 ekor berumur 1-1,5 tahun dengan bobot badan rata-rata 17,03 ± 1,55 kg (CV = 8,98%) dialokasikan ke dalam rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan pakan yang diterapkan meliputi T0 (pakan komplit tanpa sumber protein tambahan), T1 (pakan komplit dengan tepung ikan), dan T2 (pakan komplit dengan bungkil kedelai). Pakan mengandung PK sebesar 15% dan TDN 60%. Pakan diberikan secara ad libitum. Pengambilan sampel darah dilakukan pada tahap perlakuan di minggu ke-1 dan 9 setiap jam ke 0, 3 dan 6 setelah pemberian pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan sumber protein berbeda, tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar hematokrit, pada minggu ke-1, pengaruh nyata terdeteksi pada minggu ke-9. Rata-rata kadar hematokrit pada minggu ke-1 tercatat sebesar 32,50%, sedangkan pada minggu ke-9 sebesar 28,20; 33,13; dan 34,13%, masing-masing pada T0, T1 dan T2. Glukosa darah pada minggu ke-1 tidak berbeda nyata (P>0,05), rata-rata 37,53; 28,65; dan 32,06 mg/dl, masing-masing untuk pengambilan sampel pada jam ke-0, 3 dan 6. Pada minggu ke-9, pemberian pakan dengan sumber protein berbeda berpengaruh terhadap kadar glukosa darah (P<0,05), pada jam ke-0 kadar glukosa darah T0 dan T1 tidak berbeda nyata, dengan rata-rata sebesar 30,11 mg/dl, sedangkan pada T2 nyata lebih tinggi, sebesar 43,8 mg/dl. Pada jam ke-3 kadar glukosa darah T0 dan T1 tidak berbeda nyata, dengan rata-rata sebesar 25,46 mg/dl, sedangkan pada T2 nyata lebih tinggi, sebesar 46,72 mg/dl. Pada jam ke-6 kadar glukosa darah T0 nyata (P<0,05) lebih rendah (26,28 mg/dl) dibandingkan dengan T1 dan T2 (rata-rata 45,62 mg/dl). Kadar urea darah pada jam ke-0, T0 nyata (P<0,05) lebih rendah (36,94 mg/dl) dibandingkan dengan T1 dan T2 (ratarata 47,50 mg/dl). Pada jam ke-3, T0 dan T2 tidak berbeda nyata, dengan rata-rata 42,58 mg/dl, sedangkan T1 nyata lebih tinggi sebesar 55,61 mg/dl. Pada jam ke-6, T0 dan T2 tidak berbeda nyata, dengan rata-rata 28,32 mg/dl, sedangkan T1 nyata lebih tinggi sebesar 56,51 mg/dl. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian ransum dengan penambahan bungkil kedelai menghasilkan profil darah yang lebih baik dibandingkan dengan tepung ikan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture |
ID Code: | 50439 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 14 Oct 2016 11:02 |
Last Modified: | 14 Oct 2016 11:02 |
Repository Staff Only: item control page