PENGARUH PERBEDAAN BOBOT BADAN INDUK TERHADAP FERTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR AYAM KEDU JENGGER MERAH DAN JENGGER HITAM

SAPUTRO, Andi and KURNIANTO, Adi and SUPRIJATNA, Edjeng (2016) PENGARUH PERBEDAAN BOBOT BADAN INDUK TERHADAP FERTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR AYAM KEDU JENGGER MERAH DAN JENGGER HITAM. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan & Pertanian.

[img]
Preview
PDF
169Kb
[img]
Preview
PDF
141Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

153Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

361Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

197Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

933Kb

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh perbedaan bobot badan induk terhadap fertilitas dan daya tetas telur ayam Kedu jengger merah dan jengger hitam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai Desember 2015 di kandang Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminasia (BPBTNR) Satker Ayam Maron, Jl. Kadar, Desa Sidorejo, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung. Analisis data dilaksanakan di Laboratorium Genetika, Pemuliaan dan Reproduksi, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Materi yang digunakan adalah 40 ekor betina dan 8 ekor jantan ayam Kedu jengger merah (AKJM) G0 (umur + 1 tahun) dengan 3 kategori bobot badan yaitu besar (2,029 – 2,632 kg), sedang (1,620 – 2,028 kg) dan kecil (1,521 – 1,621kg) dan 10 ekor betina, 2 ekor jantan ayam Kedu jengger hitam (AKJH) G0 (umur + 1 tahun) dengan 2 kategori bobot badan sedang(1,847 – 2,163 kg) dan kecil (1,069 – 1,734 kg) yang dikelompokkan per flok dengan perbandingan jantan dengan betina 1 : 5. Parameter yang diamati meliputi bobot badan induk, fertilitas dan daya tetas ayam Kedu jengger merah dan jengger hitam. Koleksi telur tetas dilakukan selama 5 hari. Lima kali penetasan dilakukan dalam penelitian ini sebagai ulangan. Data pada AKJM dianalisis dengan one way classification dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test, sedangkan pada AKJH dengan t- test. Rata-rata fertilitas pada AKJM kategori bobot badan induk besar, sedang dan kecil masing–masing adalah 80,22%, 89,09% dan 95,71%, sedangkan pada AKJH kategori bobot badan induk sedang dan kecil masing–masing adalah 92,14% dan 88,88%. Rata-rata daya tetas AKJM kategori bobot badan induk besar, sedang dan kecil masing–masing adalah 70,39%, 87,14% dan 65,67%, sedangkan pada AKJH kategori bobot badan induk sedang dan kecil masing– masing 81,95% dan 60,08%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot badan induk pada AKJM menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) terhadap fertilitas dan pada AKJH tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Daya tetas pada AKJM dan AKJH tidak terdapat perbedaan yang nyata. Disimpulkan bahwa perbedaan bobot badan induk pada AKJM memberikan pengaruh yang nyata terhadap fertilitas, tetapi pada AKJH perbedaan bobot badan tidak memberikan pengaruh yang nyata. Perbedaan bobot badan induk tidak memberikan pengaruh pada daya tetas baik AKJM maupun AKJH.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:50300
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:11 Oct 2016 15:56
Last Modified:11 Oct 2016 15:56

Repository Staff Only: item control page