ANALISIS LINTASAN RUTE ANGKOTA SEBAGAI DASAR PENINGKATAN PELAYANAN LINTASAN RUTE ANGKOTA DI KAWASAN SIMPANG LIMA SEMARANG

WIDOYO, WAHYU (2004) ANALISIS LINTASAN RUTE ANGKOTA SEBAGAI DASAR PENINGKATAN PELAYANAN LINTASAN RUTE ANGKOTA DI KAWASAN SIMPANG LIMA SEMARANG. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
64Kb

Official URL: http://mpwk.undip.ac.id

Abstract

Simpang Lima Semarang merupakan CBD kota Semarang, dengan letaknya sangat strategis dan tata guna lahan yang beragam serta sistem jaringan jalan berbentuk cincin radial, menjadikan kawasan tersebut merupakan simpul pergerakan serta tarikan dan bangkitan arus lalu lintas dengan intensitas yang tinggi. Permasalahannya adalah kebijakan Pemerintah Kota Semarang menggunakan struktur jaringan rute angkutan umum berbentuk radial dan orientasi pelayanan lintasan rute angkutan umum terpusat pada daerah pusat perdagangan dan jasa, sehingga terjadi penumpukan lintasan rute trayek angkutan umum. Dampak yang ditimbulkannya adalah adanya daerah atau kawasan yang belum terlayani sistem angkutan umum, kawasan pusat perdagangan dam jasa dijadikan focal point angkutan umum dan perilaku kendaraan angkutan umum dalam menaikkan atau menurunkan penumpang. Pada jaringan jalan cincin radial. diperlukan lintasan rute alternatif angkutan umum untuk melayani wilayah sekitar kawasan tersebut dalam mengakses ke pusat kawasan tersebut atau ke kawasan lainnya. Untuk itu maka diperlukan struktur jaringan rute berbentuk modifikasi radial, yaitu dengan menambah lintasan rute yang menghubungkan antar sub pusat kegiatan dan juga antara sub pusat kegiatan dengan CBD. Dengan demikian orientasi lintasan rute tidak lagi terpusat ke CBD, tetapi juga ada dalam jumlah yang cukup banyak yang mempunyai orientasi spasial yang melingkar ataupun yang langsung menghubungkan antar sub pusat kegiatan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisi yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa, kebutuhan akan angkutan umum di wilayah perkotaan masih sangat diperlukan sebagai sarana transportasi alternatif untuk mendukung aktifitas pergerakan sehari-hari (bekerja, belanja, sekolah dan lain-lain), dan lintasan rute alternatif, sedangkan pelayanan lintasan angkutan umum kurang. Untuk peningkatan layanan lintasan rute angkota dan mengatasi permasalahan yang ada di kawasan Simpang Lima Semarang, maka diperlukan lintasan rute alternatif dengan perubahan lintasan rute angkota trayek C.06 arah Johar – Tg. Suharto sesuai analisis lintasan rute alternatif yaitu Thamrin, Seteran, Brumbungan, Ki Mangun Sarkoro, A.Yani, dan Simpang Lima. Kata kunci : Pelayanan lintasan rute angkota. Rekomendasi 1. Lintasan rute angkutan umum yang melalui jalan-jalan utama di kawasan Simpang Lima, diprioritaskan pada angkutan umum dengan kapasitas yang lebih besar. 2. Masih diperlukan penambahan lampu penerang jalan pada lintasan rute alternatif, yaitu jalan Seteran, Brumbungan, S. Sutoyo (Kp. Kali) dan Ki Mangun Sarkoro. 3. Penambahan trayek baru di kawasan Simpang Lima akan menambah permasalahan baru. 4. Diperlukan adanya tempat khusus naik atau turun penumpang di daerah pusat perdagangan dan jasa kawasan Simpang Lima, disertai dengan rambu dan aturan khusus.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TF Railroad engineering and operation
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:5029
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:21 Jan 2010 15:53
Last Modified:11 Feb 2010 10:34

Repository Staff Only: item control page