Nurjanah, Siti and Kartasurya, Martha Irene and Denny, Hanifa Maher (2016) Implementasi Manajemen Asfiksia pada Rumah Sakit Penyelenggara Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Di Kabupaten Demak. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.
Microsoft Word 11Kb |
Abstract
Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Kesehatan Ibu dan Anak 2016 ABSTRAK Siti Nurjanah Implementasi Manajemen Asfiksia pada Rumah Sakit Penyelenggara Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Di Kabupaten Demak xiv + 78 halaman + 4 tabel +6 gambar + 9 lampiran Data Dinas Kesehatan Kabupaten Demak tahun 2013 menunjukkan bahwa asfiksia menjadi penyebab kedua kematian perinatal yaitu sebesar 17 kasus dari 70 kematian perinatal (24,3%). Sebanyak 66 kematian perinatal (94,3%) terjadi di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Manajemen Asfiksia pada Rumah Sakit Penyelenggara Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Di Kabupaten Demak. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan disain Cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Informan utama pada penelitian ini adalah 3 orang bidan/perawat di PONEK, dan Informan triangulasi yaitu Wakil Ketua Tim PONEK, Bidan Koordinator, dan ibu dengan bayi asfiksia. Analisis data dilakukan dengan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan manajemen asfiksia baru 75% tindakan yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Sosialisasi manajemen asfiksia dirasa cukup namun untuk komunikasi antar tim masih kurang. Keluarga sudah mendapatkan informasi melalui edukasi dalam penanganan manajemen asfiksia. Sumber daya manusia masih kurang, belum semua petugas mendapatkan pelatihan PONEK. Sarana prasarana, jarak antar ruang antara UGD, VK, ruang Perinatal, dan bangsal kebidanan letaknya masih berjauhan dan tidak tersedianya ruang khusus untuk manajemen asfiksia dan masih ada alat yang rusak. Belum ada SOP sebagai panduan dalam pelaksanaan manajemen asfiksia. Belum ada rapat khusus untuk TIM PONEK untuk membahas secara lebih mendalam mengenai supervisi dan evaluasi. Disimpulkan bahwa kekurangan dalam pelaksanaan manajemen asfiksia di Rumah Sakit Penyelenggara PONEK berkaitan dengan ketersediaan Sumber Daya. Disarankan agar pihak Rumah Sakit meningkatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan PONEK dan pembuatan SOP khusus untuk pelaksanaan manajemen asfiksia. Kata kunci : Implementasi, manajemen asfiksia, PONEK Kepustakaan : 51 (1996 – 2015) Diponegoro University Faculty of Public Health Master’s Study Program in Public Health Majoring in Maternal and Child Health 2016 ABSTRACT Siti Nurjanah The Implementation of Asphyxia Management at Provider Hospital of Comprehensive Emergency Neonatal Obstetric Services (CENOS) in District of Demak xiv + 78 pages + 4 tables + 6 figures + 9 appendices Data obtained from Demak District Health Office in 2013 demonstrated that asphyxia was a second cause of perinatal mortality, namely 17 of 70 perinatal mortalities (24.3%). As many as 66 perinatal mortalities (94.3%) occurred at a hospital. The aim of this study was to figure out the implementation of asphyxia management at a provider hospital of Comprehensive Emergency Neonatal Obstetric Services (CENOS) in Demak District. This was a qualitative study using cross-sectional approach. Data were collected by conducting indepth interview and observation. Main informants consisted of three midwives/nurses at CENOS. Informants for triangulation purpose consisted of vice-chairman of the CENOS team, coordinator midwives, and mothers of asphyxia babies. Data were analysed using a method of content analysis. The results of this study showed that the asphyxia management was just implemented about 75% by health workers. There was sufficient socialisation of asphyxia management. However, there was a lack of communication between team members. Families had obtained information by educating in handling asphyxia. There was a lack of human resource. Not all officers followed training of CENOS. A distance between rooms of emergency, VK, perinatal, and midwifery ward was quite far and there was no specific room for asphyxia management. There was any damaged equipment. There was no Standard Operating Procedure (SOP) as a guidance in implementing asphyxia management. In addition, there was no specific meeting for the CENOS team to discuss supervision and evaluation comprehensively. To sum up, some weaknesses in implementing asphyxia management at a provider hospital of CENOS related to availability of resource. A hospital needs to increase opportunity for following training of CENOS and to arrange specific SOP to implement asphyxia management. Keywords: implementation; asphyxia management, CENOS Bibliography: 51 (1996-2015)
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Public Health |
ID Code: | 50289 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 11 Oct 2016 15:00 |
Last Modified: | 11 Oct 2016 15:00 |
Repository Staff Only: item control page