AZIB, Khairul and ATMOMARSONO, Umiyati and ISMADI, Vitus Dwi Yunianto (2016) PENGARUH LEVEL PROTEIN RANSUM TERHADAP PERBANDINGAN DAGING DAN TULANG PADA AYAM BROILER YANG DIPELIHARA PADA KEPADATAN KANDANG BERBEDA. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan & Pertanian.
| PDF 317Kb | |
| PDF 84Kb | |
PDF Restricted to Registered users only 158Kb | ||
PDF Restricted to Registered users only 155Kb | ||
PDF Restricted to Registered users only 165Kb | ||
PDF Restricted to Registered users only 582Kb |
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan tanggal 5 Februari - 11 Maret 2015 di kandang Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat protein dan kepadatan kandang yang sesuai dengan pertumbuhan ayam broiler khususnya perbandingan daging dan tulang sehingga dapat meningkatkan bobot daging ayam broiler. Penelitian ini diharapkan dapat sebagai sumber informasi tentang tingkat protein yang sesuai dengan tingkat kepadatan yang berbeda pada daging dan tulang ayam broiler. Materi yang digunakan ayam broiler umur 2 minggu dengan jenis kelamin campuran jantan dan betina strain Lohmann tipe MB-202 kualitas platinum sejumlah 324 ekor dengan bobot badan awal rata – rata 366,03 ± 21,51 g (CV= 4,54%). Ayam broiler ditempatkan pada kandang postal berjumlah 27 petak dengan luas masing-masing berukuran 1 x 1 m. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 3x3 dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian level protein ransum yaitu P1, P2 dan P3 (18, 21, dan 24%). Faktor kedua adalah kepadatan kandang yaitu D1, D2 dan D3 (8,12, dan16 ekor/m2). Parameter yang diamati meliputi bobot daging, bobot tulang, dan perbandingan daging dan tulang. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan analisis ragam dengan uji F pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara kepadatan kandang dan pemberian protein ransum terhadap semua parameter. Faktor kepadatan kandang (8 – 16 ekor/m2) tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot tulang, dan perbandingan daging dan tulang, tetapi bobot daging nyata paling tinggi (P<0,05) pada kepadatan kandang 12 ekor/m2. Pemberian protein ransum dari 21% dan 24% mampu meningkatkan bobot daging serta perbandingan daging dan tulang, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot tulang ayam broiler. Simpulan dari penelitian adalah tidak ada keterkaitan antara kepadatan kandang dengan level protein dalam ransum terhadap perbandingan daging dan tulang. Pemeliharaan ayam pada kepadatan 8 ekor/m2, 12 ekor/m2, dan 16 ekor/m2 menunjukkan perbandingan daging dan tulang yang sama. Level protein 21% dalam ransum menghasilkan produksi daging dan tulang tinggi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture |
ID Code: | 50186 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 06 Oct 2016 15:39 |
Last Modified: | 06 Oct 2016 15:39 |
Repository Staff Only: item control page