Analisis Pelaksanaan Manajemen Risiko di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

Yulianingtyas, Rachmawati (2016) Analisis Pelaksanaan Manajemen Risiko di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
34Kb

Abstract

Manajemen Risiko merupakan suatu pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya. Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA) Semarang merupakan rumah sakit swasta tipe B milik Yayasan Badan wakaf Sultan Agung (YBWSA) yang yang berlokasi di JL. Raya Kaligawe Km 4 Semarang. Proses pelayanan kesehatan kepada pasien di Rumah Sakit tidak terlepas dari potensi-potensi terjadinya kesalahan yang dapat mengakibatkan terjadinya insiden. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan manajemen risiko dari pemberian Mandat dan Komitmen Pelaksanaan, Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan review, Perbaikan Berkelanjutan, serta Proses Koordinasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Subjek penelitian berjumlah 5 (lima) orang. Triangulasi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mandat pelaksanaan diberikan oleh KMKP kepada semua Unit Kerja; Komitmen pelaksanaan dari KMKP dan Unit Kerja masih kurang; Perencanaan dilakukan oleh KMKP dengan masukan dari Unit kerja, perencanaan tujuan dan sasaran disesuaikan situasi dan kondisi yang berkembang, penunjukkan QLSC dilakukan di awal pelaksanaan, metode yang dilakukan menggunakan tools FMEA, belum ada SOP yang dapat menerjemahkan aktivitas riil manajemen risiko, sudah ada penganggaran dana dan sarana prasarana untuk manajemen risiko; dari variabel Pelaksanaan masih terdapat banyak kendala baik dari segi SDM, dana maupun proses; kegiatan monitoring dilakukan melalui proses pelaporan namun masih banyak keterlambatan dan belum ada upaya pengkajian risiko; perbaikan berkelanjutan dengan prinsip PDCA dilakukan hanya bagi unit kerja yang risikonya diprioritaskan saja; dalam rangka koordinasi, kegiatan pemberian arahan telah vakum sejak pertengahan 2015, konsultasi dan komunikasi berjalan baik. Kesimpulan, implementasi manajemen risiko di RSISA masih kurang baik. Saran, RSISA perlu menggalang komitmen kembali serta menyamakan persepsi mengenai konsep manajemen risiko. Kata Kunci: Risiko, Manajemen Risiko, FMEA

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:50168
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:06 Oct 2016 13:20
Last Modified:06 Oct 2016 13:20

Repository Staff Only: item control page